MUARA TEWEH – Tingginya intensitas hujan yang terjadi Sabtu (1/7) dini hari di Kota Muara Teweh, membuat Sungai Bangaris atau anak Sungai Barito meluap. Lupan air sungai membanjiri sejumlah pemukiman penduduk, khususnya di dataran rendah sepanjang Daerah Aliran Sungai (DAS) Bengaris.
Pantauan Radar Sampit, sejumlah kawasan yang terkena banjir akibat Sungai Bengaris yang tak mampu lagi menampung curah hujan tinggi yakni di Jalan Ronggolawe, Jalan Belakang Kantor Bapedda (terdampak banjir paling parah), kompleks Perumahan Mekar Indah Jalan Penggunungan Muller Muara Teweh dan Jalan Pertiwi.
Di kawasan itu, air hingga menggenangi ruas jalan raya, akibatnyakendaraan sulit untuk melintas."Banjir merendam rumah warga sejak sekitar pukul 04.00 WIB dan diperkirakan siang nanti surut," kata seorang warga Jalan Ronggolawe, Muara Teweh, Rayu Hadi, Sabtu pagi.
Menurutnya, banjir ini memang bukan pertama kali ini terjadi, sebab bila hujan lebat dengan waktu cukup lama, maka dataran rendah di DAS Bengaris pasti terendam.
“Air cepat sekali meninggi, dan ini memang sudah risiko tinggal di DAS Bengaris,” katanya.
Sementara warga di Jalan Belakang Bappeda Muara Teweh, Agus mengatakan, banjir ini memang tidak lama biasanya hanya sekitar 5-6 jam, namun akan parah dan lebih lama bila Sungai Barito naik.
"Seandainya debit Sungai Barito naik, maka banjir bisa lebih lama karena arus Sungai Bengaris tertahan," jelasnya.
Sementara itu, Kepala Kelompok Tenaga Teknis pada Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika Muara Teweh Sunardi mengatakan, tingginya intensitas hujan Sabtu (1/2) dini hari mencapai 142,8 milimeter.
"Hujan lebat terjadi hampir empat jam dengan intensitas sangat lebat," ujarnya. (viv/vin)