SAMPIT | PANGKALANBUN | PALANGKA | KOTAWARINGIN | METROPOLIS | BARITO | GUMAS | DPRD SERUYAN

SAMPIT

Selasa, 04 Juli 2017 15:52
Polda Kalteng: Ledakan Petasan Tak Terkait Teror
BERGARIS POLISI: Suasana Pondok Pesantren Al Mujahiddin, Sebangau, Pulang Pisau sesat setelah kejadian.(DEDY SANJAYA/ RADAR SAMPIT)

PALANGKA RAYA - Kepolisian Daerah (Polda) Kalteng memastikan ledakan di Pesantren Almujahidin Kabupaten Pulang Pisau dipastikan petasan. Tidak ada bom atau unsur lain terkait insiden itu. Namun Heri Wahyudi, guru honorer di pesantren tersebut menjadi terperiksa. Dia dijaga ketat tim Polda Kalteng di rumah Sakit Sari Mulia, Banjarmasin, Kalimantan Selatan (Kalsel). 

Kepada Radar Palangka, Senin (3/7) Kabid Humas Polda Kalteng AKBP Pambudi Rahayu menyatakan ledakan tidak terkait dengan bom atau aksi terorisme.

”Itu bukan bom, tapi petasan walau pun memang ada korban,” ujarnya. 

Pambudi menerangkan, suara ledakan timbul dari petasan atau mercon yang dioplos. Karena di lokasi ditemukan beberapa bekas kulit petasan yang mesiunya diambil dan dioplos dengan bahan kimia lain. Seperti belerang dan sulfur dengan menggunakan blender hingga menimbulkan ledakan. 

Terkait penanganan insiden itu, lanjut Pambudi, tim sudah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP), memintai keterangan saksi dan membawa korban ke Banjarmasin untuk dirawat dan ditangani secara medis. 

“Kami masih memberikan perawatan kepada korban usai sembuh maka akan ditidaklanjuti, saat ini masih terperiksa namun tetap dijaga ketat oleh beberapa personil Polri,” bebernya. 

Pambudi menyebutkan, pihaknya masih fokus untuk memberikan tindakan kesehatan kepada korban. Sehingga perkara atau penanganan insiden itu tetap berjalan namun belum bisa menentukan apakah korban menjadi tersangka atau terperiksa. 

”Kita tingkatkan kesehatannya dulu karena pangkal lengannya diamputasi, ini sudah dilakukan pengawalan,” tegasnya. 

Pamen Polri ini menerangkan motif Heri memang membuat petasan dan kegiatan tersebut baru pertama kali dilakukan. Terlebih di kawasan itu sedang menggelar tradisi pascalebaran. 

”Heri ini tidak tahu kalau dioplos itu bisa meledak karena gesekan. Intinya itu mercon dan bukan bom,” tegas Pambudi.

Dia menambahkan, masyarakat tidak perlu khawatir atas peristiwa itu. Namun kepolisian tetap menghimbau warga menjaga ketertiban dan kamtibmas, serta tidak melakukan perbuatan atau tindakan pidana mau pun mengganggu kenyamanan. Karena kepolisian akan melakukan tindakan tegas bilamana terbukti melakukan kejahatan. 

“Saya pastikan lagi itu bukan bom tapi mercon. Jadi tenang, terus waspada dan selalu menjaga kamtibmas serta memberikan informasi seakurat mungkin kepada kepolisian terkait ada hal mencurigakan di sekitar lingkungan,” pungkas Pambudi. 

Diberitakan sebelumnya akibat ledakan petasan itu tiga orang terluka, luka paling parah dialami Heri Wahyudi. Namun dua korban lain Riki Nuriadi dan Noor Imansyah juga mengalami luka tetapi tak serius. Kini kasus ledakan tersebut sudah ditindaklanjuti kepolisian. Peristiwa itu terjadi di pondok pesantren Almujahidin, Desa Sebangau Permai, Kecamatan Sebangau Kuala, Kabupaten Pulang Pisau. (daq/vin/gus)     

 


BACA JUGA

Rabu, 09 September 2015 22:17

Dishub Diminta Tambah Traffic Light

<p><strong>PALANGKA RAYA</strong> &ndash; DPRD Kota Palangka Raya menilai sejauh…
Sitemap
  • HOME
  • HOT NEWS
  • NEWS UPDATE
  • KOLOM
  • RAGAM INFO
  • INSPIRASI
  • FEATURE
  • OLAHRAGA
  • EKONOMI
Find Us
Copyright © 2016 PT Duta Prokal Multimedia | Terverifikasi Dewan Pers