SAMPIT— Kecelakaan, bocah ditabrak mobil di depan ruang keberangkatan Bandara H Asan Sampit masih ditangani Unit Laka Satlantas Polres Kotim.

Perkembangannya, petugas sedang memeriksa saksi-saksi dan mediasi antara penabrak dengan pihak keluarga korban.

Kasatlantas Polres Kotim AKP Boni Ariefianto menjelaskan jika saat ini kasus tersebut sudah ditangani pihaknya sesuai dengan prosedur hukum.

Meskipun kedua belah pihak sudah membuat kesepakatan berdamai, namun prosesnya tetap saja dilakukan guna mensinkronkan keterangan saksi dan olah TKP di bandara.

“Tidak benar jika ada informasi bahwa korban terlindas seluruh badan dan meninggal dunia, saya tegaskan jika kondisi korban mengalami memar di bagian pinggang dan saat ini kondisinya sudah mulai membaik dirawat di rumah sakit,” jelas Boni, Jumat (7/7).

Kecelakaan terjadi pada Selasa (4/7) sekitar pukul 12.10 WIB, dilihat dari dua sisi memang merupakan kelalaian dari kedua belah pihak.

Baik sopir maupun orangtua korban, saat ini untuk sopir, orang tua korban, dan beberapa saksi sudah diperiksa guna melengkapi laporan.

“Korban saat kejadian tidak terlindas, hanya terdorong hingga masuk ke bawah kolong mobil. Setelah diteriaki pengunjung yang ada di bandara hingga pengemudi langsung memundurkan mobilnya dan korban ditolong,” ujarnya.

Terkait informasi jika korban akan diperiksa lebih intensif oleh keluarganya, pihak kepolisian belum mengetahui hal tersebut.

“Kasus sudah ditangani sesuai prosedur hukum. Barang bukti mobil yang menabrak sudah diamankan di kantor Satlantas guna pemeriksaan lebih lanjut,” tegas Boni.

Terpisah, Audy Valent (kerabat orang tua korban) menyebutkan menurut rencana korban akan dirujuk perawatan spesialis ortopedi di Solo, Jawa Tengah.

Audy sangat menyesalkan lemahnya pengelolaan (kurang maksimal) Bandara H. Asan Sampit. Lahan parkir kendaraan sangat dekat dengan ruang keberangkatan dan lagi tidak ada petugas untuk mengatur lalu lintas di lokasi.

“Pengelola bandara lalai dari segi keamanan pengunjung. Seharusnya ada petugas yang mengatur lalu lintas kendaraan di dekat ruang keberangkatan dan kedatangan,” kata Audy.

Audy juga meminta pihak berwenang untuk memeriksa kelayakan safety lingkungan bandara mulai dari luar hingga dalam.

“Pengelola bandara kurang memperhatikan safety, misal di jalur pengantar, ada polisi tidur sehingga pengantar lebih hati-hati. Lebih bagus lagi ada petugas yang mengatur kendaraan,” usulnya. (dc/ang/fm)