SAMPIT | PANGKALANBUN | PALANGKA | KOTAWARINGIN | METROPOLIS | BARITO | GUMAS | DPRD SERUYAN

SAMPIT

Selasa, 11 Juli 2017 17:38
GAWAATTTT!!!! Situs Budaya Hindu Kaharingan Berusia 1 Abad Digondol Maling

Sapundu

PENCURIAN - Masih nampak jelas lubang menganga di lokasi pencurian Sapundu yang dicabut kawanan maling di komplek pemakaman Hindu Kaharingan Desa Luwuk Kanan, Senin (10/7) dini hari kemarin.(CAMAT TASIK PAYAWAN FOR RADAR SAMPIT)

KASONGAN - Situs budaya Hindu Kaharingan di Kabupaten Katingan kembali menjadi target pencurian. Kali ini patung Sapundu di Desa Luwuk Kanan Kecamatan Tasik Payawan. Peristiwa tersebut diperkirakan terjadi Senin (10/7) sekitar pukul 02.00 WIB. 

Camat Tasik Payawan Pimanto menuturkan, patung Sapundu tersebut berada di komplek pemakaman Hindu Kaharingan, tepatnya di depan Balai Basarah desa setempat. Di sekitarnya juga terdapat situs Sandung dan beberapa patung Sapundu lainnya. 

"Hanya satu saja yang dicuri, padahal masih ada beberapa lagi Sapundu tua di dekat situ. Diperkirakan Sapundu yang dicuri tersebut berusia sekitar 1 abad lebih. Kejadian berada di wilayah RT 7 RW 2 Desa Luwuk Kanan," ungkapnya kepada Radar Sampit, Selasa (11/7). 

Sapundu berdiameter sekitar 40 centimeter dan setinggi 4 meter tersebut sepenuhnya terbuat dari bahan kayu ulin. Berbeda dari kasus sebelumnya, kali ini pencurian tidak dilakukan dengan cara memotong. Namun langsung mencabut Sapundu yang tertanam dengan cara menggali tanah. 

"Tidak ada hujan saat malam itu, cerah saja. Saat kejadian, warga sekitar mendengar suara mesin mobil yang menderu dan melaju kencang. Tapi tidak tidak menaruh curiga sama sekali. Ini merupakan kasus pencurian Sapundu yang pertama di Luwuk Kanan," ujarnya. 

Kawanan pencuri diperkirakan berjumlah 3 sampai 4 orang dengan menggunakan mobil sebagai angkutan. Komplek pencurian Sapundu itu masih berada di sekitar pemukiman warga desa. Kejadian tersebut sudah dilaporkan kepada aparat berwenang, dan saat ini kasusnya sedang di dalami. 

"Kecurigaan ada orang dalam (warga desa), harga Sapundu diperkirakan mencapai puluhan juta. Hampir semua desa di kecamatan kita masih banyak mempunyai Sapundu yang berusia tua seperti ini," sebutnya. 

Sementara itu, Kepala Desa Luwuk Kanan Mantreas Edoe mengatakan, peristiwa pencurian tersebut sudah dilaporkan Pemerintah Desanya kepada Polsek Tasik Payawan dan Kamipang. Laporan tersebut berasal dari Yetro, yakni Ketua Majelis Agama Hindu Kaharingan Desa Luwuk Kanan. 

"Sapundu itu juga disebut warga sebagai Patung Pambak (rumah kecil tempat meletakkan tulang belulang, Red). Saya kurang tahu berapa usia dan milik keluarga atau keturunannya siapa, yang jelas itu Sapundu sudah sangat tua," ujarnya. 

Meminimalisir terulangnya pencurian serupa, pihak desa kini mulai mengaktifkan kembali patroli keamanan lingkungan, terutama saat malam hari. Tim bentukan pemerintah desa itu, juga melibatkan tokoh masyarakat maupun pemuka agama setempat. 

"Nanti akan bergiliran berjaga atau ronda malam, terutama di lokasi komplek tersebut. Karena masih ada sekitar 10 an Sapundu di lokasi, yang usianya hampir sama tuanya," kata Mantreas. 

Menurutnya, Desa Luwuk Kanan sejak beberapa tahun terakhir sudah bisa ditembus kendaraan roda dua maupun roda emas. Menyusul terbukanya akses jalan darat dari Desa Hampangi. 

"Jalan kita sudah tembus, walaupun masih ada beberapa titik yang rusak. Kalau dulu tidak pernah ada kejadian seperti ini. Semoga ini jadi pencurian pertama dan terakhir, karena Sapundu bukan barang jualan," harapnya. (agg)


BACA JUGA

Rabu, 09 September 2015 22:17

Dishub Diminta Tambah Traffic Light

<p><strong>PALANGKA RAYA</strong> &ndash; DPRD Kota Palangka Raya menilai sejauh…
Sitemap
  • HOME
  • HOT NEWS
  • NEWS UPDATE
  • KOLOM
  • RAGAM INFO
  • INSPIRASI
  • FEATURE
  • OLAHRAGA
  • EKONOMI
Find Us
Copyright © 2016 PT Duta Prokal Multimedia | Terverifikasi Dewan Pers