SAMPIT | PANGKALANBUN | PALANGKA | KOTAWARINGIN | METROPOLIS | BARITO | GUMAS | DPRD SERUYAN

PANGKALANBUN

Selasa, 18 Juli 2017 14:26
Ya Tuhan!!! Bocah Tewas di Kubangan Air Sirkuit Grasstrack

Tiga Minggu, Mujiatin dan Subilal Kehilangan Dua Anak

KUBANGAN MAUT: Kemat menunjukkan lokasi kubangan yang tertutup genangan air yang menjadi lokasi tenggelamnya Bela dan Sifa di Sirkuit Grasstrak Sidomulyo.(SLAMET HARMOKO/RADAR PANGKALAN BUN)

PANGKALAN BANTENG - Dua bocah tenggelam di kubangan air bekas galian pembangunan sirkuit balap di Desa Sidomulyo Kecamatan Pangkalan Banteng, Minggu (16/7) kemarin. Meski cepat mendapat pertolongan, namun salah seorang bocah meregang nyawa.

Bela Safitri (6) meregang nyawa setelah tenggelam di kubangan sedalam 2,1 meter itu. Sedangkan Sifa (3) selamat setelah upaya pertolongan pertama berhasil dilakukan. Selanjutnya korban meninggal dibawa ke Puskesmas Semanggang, lalu dimakamkan sore hari itu juga.

Informasi yang dihimpun Radar Pangkalan Bun, sebelum kejadian nahas itu berlangsung, Bela diketahui berada di lokasi kejadian bersama kakeknya, Suyitno. Saat itu sang kakek tengah sibuk mencari rumput untuk pakan ternak. Dua bocah bertetangga dekat itu diduga tidak mengetahui bahwa kubangan yang tepat berada di sebelah gundukan jumping sirkuit balap grasstrack amatir itu sangat dalam.

Kemat, salah satu warga yang ikut melakukan upaya evakuasi korban di dalam kubangan itu mengatakan, ia baru mengetahui kejadian itu saat Suyitno kebingungan mencari cucunya.

”Awalnya Pak Suyitno itu mengetahui Sifa yang tenggelam, dan menyelamatkannya. Saat itu pula baru menyadari kalau cucunya tidak ada. Selanjutnya dia kembali menyelam untuk mencari dan akhirnya ketemu. Padahal saya itu sudah tiga kali menyelam tapi enggak dapat-dapat,” katanya.

Setelah kejadian itu, korban dibawa ke Poskesdes lalu ke Puskesmas Semanggang. Sayang nyawa Bela tak tertolong.

Kapolsek Pangkalan Banteng Iptu Sudarsono mengatakan, tenggelamnya kedua bocah tersebut merupakan musibah. Anak-anak itu tidak mengetahui bahwa lokasi grasstrack itu terdapat kubangan bekas galian yang dalam.

”Yang meninggal itu ikut kakeknya mencari rumput, sedangkan yang satunya mungkin karena berteman, jadinya ikut main-main di sana,” katanya.

Selain kubangan itu, lokasi di sekitarnya juga tergenang air sehingga tidak terlihat lagi perbedaan kedalaman.

”Kubangannya terendam sampai penuh, kemudian di sekitarnya juga tergenang air jadi anak-anak itu sama sekali tidak mengetahui kedalaman kubangan,” terangnya.

Sementara itu, kesedihan masih tampak terlihat dari sejumlah kerabat dan keluarga bocah malang itu saat Radar Pangkalan Bun mendatangi kediaman orang tua Bela Safitri di RT 09 Desa Sidomulyo, Kecamatan Pangkalan Banteng, Senin (17/7) pagi.

Tenda pelayat masih tampak berdiri di halaman depan bangunan rumah kayu khas masa transmigrasi dulu. Kursi plastik merah juga masih tampak menumpuk di dalam tenda sewaan itu. Sedangkan di samping rumah terlihat sejumlah warga memasang terpal untuk tambahan tenda yang akan digunakan untuk keperluan memasak.

Meski berusaha tenang, wajah sembab dan raut muka sedih tak dapat disembunyikan ibunda Bela Safitri, Mujiatin (31). Dengan sesekali menerawang, Mujiatin mengatakan bahwa keluarga mengaku ikhlas dengan kejadian itu.

”Mungkin sudah jalannya mas anak saya meninggal seperti itu,” ujarnya membuka pembicaraan tentang anak pertamanya itu.

Sebelum kematian korban, dia dan suaminya, Subilal (32), juga masih dalam kondisi berduka lantaran anak keduanya baru saja meninggal saat dilahirkan di hari kedua hari Raya Idul Fitri, tiga pekan lalu.

”Selisih tiga pekan ini, dua anak saya meninggal. Anak kedua saya meninggal setelah sempat kita rawat selama tiga hari. Dia lahir dengan kelainan sejak dalam kandungan dan baru diketahui saat lahir,” tuturnya sambil menahan tangis.

Subilal yang saat itu di sampingnya menambahkan, tanda-tanda kepergian Bela sudah dirasakan istrinya setelah kematian anak keduanya yang dinamai Bili Nur Fitrah. Selayaknya anak kecil biasa, saat itu Bela mengoceh bahwa ia ingin mati menyusul adiknya.

”Saat itu perkataannya tidak dianggap oleh ibunya, karena masih anak-anak. Mungkin saking sayangnya sama adik. Tapi entah itu firasat atau tanda yang diberikan Bela, kita tidak tahu,”katanya.

Menurut pekerja perkebunan kelapa sawit itu, sebenarnya dia dan keluarga kecilnya tidak menetap di Sidomulyo. Mereka tinggal di mess perusahaan tempatnya bekerja.

”Bela saya antar ke sini (Sidomulyo) Jumat (14/7) pagi. Karena ibunya sudah satu bulan ini tinggal di rumah ini karena masa penyembuhan dari operasi kelahiran anak saya yang kedua itu,” ceritanya.

Selain berkelakuan layaknya anak-anak biasa, Subilal mengisahkan bahwa perjuangan membesarkan anak pertamanya itu tidak mudah. Bela saat itu lahir premature di usia kandungan enam bulan dengan berat hanya 1,3 kilogram.

”Namun ternyata saya hanya diberikan amanah merawatnya enam tahun. Yang pasti kita sudah ikhlaskan, biar Bela tenang,” katanya

Atas kejadian itu pihaknya berharap pemerintah desa bisa memasang pengaman atau semacam pembatas di lokasi kubangan sirkuit tersebut. ”Jangan sampai ada korban lagi,” pungkasnya.

Kepala Desa Sidomulyo Sumiran mengaku bahwa pasca kejadian itu pihaknya akan menggelar rapat untuk mengambil keputusan apakah akan melanjutkan progress pengembangan sirkuit itu atau bahkan akan menutup total lokasinya.

”Nanti kita akan rapatkan dulu dengan tokoh masyarakat dan BPD bagaimana baiknya, selanjutnya saya belum bisa berkomentar lagi,” ujarnya singkat. (sla/yit)


BACA JUGA

Kamis, 21 Maret 2024 16:07

Petani Sawit Lamandau Bersertifikat RSPO Dapat Insentif

NANGA BULIK - Ratusan petani swadaya kelapa sawit di Desa…

Selasa, 30 Januari 2024 19:07

Dukung Pengembangan Pertanian, Pj Bupati Kobar Resmikan Penggilingan Padi di Desa Palih Baru

PANGKALAN BUN, radarsampit.com - Untuk mendukung produksi pangan di Kabupaten…

Rabu, 24 Januari 2024 11:13

Korban Mobil Ugal-ugalan di Pangkalan Bun Masih Koma

Empat korban pengemudi mobil ugal-ugalan di Pangkalan Bun, Kabupaten Kotawaringin…

Selasa, 23 Januari 2024 01:06

Seruduk Tiga Pemotor, Mobil Remuk Diamuk Massa di Pangkalan Bun

Sebuah mobil dengan nomor pelat KH **** RA di Pangkalan…

Selasa, 23 Januari 2024 00:55

Kamar Pasien Kelas III RSSI Pangkalan Bun Perlu Penambahan

Sejumlah fasilitas dan ruang rawat inap di Rumah Sakit Umum…

Selasa, 23 Januari 2024 00:53

ODGJ Kian Menjamur di Pangkalan Bun

Orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) kian menjamur di Kota Pangkalan…

Senin, 22 Januari 2024 19:40

Pj Bupati Kobar Budi Santosa Ingin Kembalikan Adipura ke Kota Pangkalan Bun

PANGKALAN BUN - Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) di bawah…

Minggu, 21 Januari 2024 11:45

Rody, Juni, atau Aida yang Bakal Jadi Sekda Kobar?

Dari delapan calon Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Kotawaringin Barat yang…

Minggu, 21 Januari 2024 11:17

Warga Pangkalan Bun Keluhkan Ceceran Sampah dari Truk Pengangkut

Aktivitas truk pengangkut sampah dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten…

Minggu, 21 Januari 2024 11:13

Dua Joki Judi Online di Pangkalan Bun Diringkus Polisi

Polres Kotawaringin Barat berhasil mengungkap praktek perjudian online dengan meringkus…
Sitemap
  • HOME
  • HOT NEWS
  • NEWS UPDATE
  • KOLOM
  • RAGAM INFO
  • INSPIRASI
  • FEATURE
  • OLAHRAGA
  • EKONOMI
Find Us
Copyright © 2016 PT Duta Prokal Multimedia | Terverifikasi Dewan Pers