KASONGAN - Berkaca dari pengalaman sebelumnya, panitia pemilihan diminta bekerja ekstra dalam memvalidasi daftar pemilih tetap (DPT) pada Pilkades Serentak Oktober mendatang. Permintaan itu disampaikan Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Katingan Kabul Mustiman, belum lama ini.
"Data pemilih jadi bahan evaluasi kita pada Pilkades gelombang pertama tahun 2016 lalu. Harapan kita, panitia di 14 desa yang nanti melaksanakan Pilkades lebih mencermat dan benar-benar memvalidasi masalah itu," pintanya.
Sebab, katanya, lemahnya akurasi DPT dalam sebuah pemilu justru berpotensi menimbulkan masalah baru. Di samping bisa dimanfaatkan oknum kandidat untuk menggugat perolehan suaranya.
"Panitia itu bertanggubg jawab atas pelaksanaannya, kalau bekerja asal-asalan maka akan menjadi blunder. Ujungnya panitia, bisa digugat dan kepercayaan masyarakat terhadap perolehan suara yang ada akan hilang," tuturnya.
Sebelum berbagai kemungkinan tersebut terjadi, dirinya meminta agar panitia Pilkades bekerja ekstra mempersiapkan segala sesuatunya sejak dini. Sehingga, potensi kesalahan pada saatnya nanti mampu diminimalkan.
"Beban panitia pemilihan ini sebenarnya cukup besar. Ini urusan yang sangat vital, karena menyangkut kepentingan orang banyak. Kita tidak mau adanya perpecahan di masyarakat, hanya gara-gara Pilkades saja," imbuhnya.
Dirinya mendorong, agar pihak panitia melakukan pendataan serta verifikasi pemilih secara langsung dan menyeluruh. Pastikan DPT sudah sesuai dengan data pemerintah desa hingga data pemilu terbaru.
"Intinya pastikan bahwa tidak ada satupun masyarakat yang mempunyai hak pilih sampai tertinggal. Makanya harus turun langsung ke lapangan, agar tahu apakah ada warga yang datang atau pindah. Sebab bisa saja orang bersangkutan belum melapor kepada petugas," pungkasnya. (agg)