KASONGAN - Banjir kiriman wilayah hulu kini melanda wilayah Kecamatan Katingan Hilir dan sekitarnya. Puncak luapan air terjadi sejak Rabu (19/7) dini hari dan terus meningkat.

Kapolres Katingan AKBP Ivan Adhityas Nugraha menjelaskan, curah hujan di wilayah Kecamatan Marikit dan Sanaman Mantikei, Katingan Tengah, hingga Katingan Hilir cukup tinggi.

Berdasarkan data kepolisian, musibah banjir di Katingan Tengah merendam hampir 90 persen kecamatan itu. Lalu banjir kembali turun drastis dalam waktu 2 hari.

"Sekarang sudah berjalan normal di sana, baik jalan, fasilitas umum maupun sekolah sudah beraktivitas kembali," ungkapnya saat meninjau banjir di Desa Tumbang Liting, Rabu (19/7).

Setelah itu, kiriman banjir kemudian meluncur ke Pulau Malan dan Tewang Sangalang Garing. Kondisi itu masih bertahan hingga saat ini.

"Di Pulau Malan hampir 95 persen terendam dengan ketinggian mencapai 2,5 meter. Sesangkan di Tewang Sangalang Garing, berkisar 75 persen. Dan informasinya pagi ini sudah turun 10 cm," katanya.

Puncak banjir kiriman kini melanda wilayah Kecamatan Katingan Hilir sejak Rabu (19/7) dini hari. Hal itu diperparah dengan tingginya curah hujan di wilayah Marikit dan sekitarnya.

"Di Marikit informasinya air kembali naik sekitar 50 cm. Walau begitu masyarakat masih bisa beraktivitas seperti biasa, hanya beberapa halaman permukiman saja yang terendam," ujarnya.

Puncak banjir di ibukota kabupaten juga memutus Jalan Nasional Transkalimantan. Tepatnya di sekitar KM 9 Kasongan - Desa Hampalit sejauh 200 meter. Mengurai kemacetan, anggota kepolisian sudah disiagakan di lokasi banjir.

"Banjir paling rawan yaitu di Kecamatan Tasik Payawan dan Kamipang. Sebab, banjir sebelumnya masih belum surut, lalu datang lagi banjir susulan ini. Sekarang puncak banjir belum sampai di sana, tapi tetap harus di waspadai," pungkasnya. (agg)