SAMPIT | PANGKALANBUN | PALANGKA | KOTAWARINGIN | METROPOLIS | BARITO | GUMAS | DPRD SERUYAN

SAMPIT

Sabtu, 22 Juli 2017 10:17
Dua Hari Lima Sekolah Terbakar, Ada Apa Ini???

Empat di Palangka Raya Satu di Barito Utara

TERBAKAR: Kobaran api melahap bangunan SDN 4 Menteng, Jumat (21/7). Diduga kebakaran itu disebabkan korlesting listrik.(DODI/RADAR PALANGKA)

PALANGKA RAYA – Peristiwa kebakaran menimpa lima sekolah dalam waktu berbeda di Kalimantan Tengah, Jumat (21/7) dan Kamis (20/7) malam. Dua bangunan sekolah dasar di Palangka Raya dan satu bangunan SMP di Barito Utara, sebagian tinggal puing.

Di Palangka Raya, gedung yang terbakar milik Sekolah Dasar Negeri (SDN) Menteng 4 dan SDN Langkai 4. Dua sekolah itu tergolong favorit. Kebakaran diduga disebabkan korsleting listrik.

Di SDN 4 Menteng, api menjalar dari bagian atap ruang kelas II B. Lalu merembet dan membakar enam ruangan lain, yakni tiga kelas, ruang guru, kantin, dan ruang kepala sekolah. Tak ada barang yang berhasil diselamatkan. Kesigapan petugas pemadam berhasil mencegah meluasnya api.

Peristiwa itu sempat membuat panik karena kobaran api sangat besar. Bahkan, sejumlah pejabat, seperti Kapolres Palangka Raya, Dandrem, Wakil Wali Kota, Kapolsek Pahandut, langsung turun ke lokasi kebakaran. Sekitar dua jam api berhasil dipadamkan. Kerugian ditaksir mencapai Rp 700 juta lebih.

Tak berselang lama, di lokasi lain, kobaran api membakar SDN 4 Langkai. Di lokasi itu, dua ruangan terbakar, yakni kelas II dan III. Api bisa dilokalisir hingga tak menyebar ke perumahan dinas pejabat Bank Indonesia. Kerugian ditaksir mencapai Rp 250 juta. Akibat peristiwa di dua lokasi itu, untuk sementara waktu ratusan murid terpaksa berbagi ruangan. Kasus tersebut ditangani Polsek Pahandut dan Polres Palangka Raya.

Kapolres Palangka Raya AKBP Lili Warli mengatakan, kuat dugaan kebakaran karena korsleting listrik dari bagian atap. Namun, tetap dilakukan penyelidikan guna memastikan penyebab insiden tersebut.

”Semua masih lidik, tetapi kemungkinan besar karena korsleting,” katanya didampingi Kabag Ops Kompol Ani Maryani dan Kapolsek Pahandut AKP Rony Wijaya.

Lili menuturkan, kebakaran di dua lokasi itu tidak sempat merembet ke ruangan lain. ”Di SD Menteng 4 ada tiga ruangan kelas, satu kepala sekolah, ruang guru dan kantin. Sedangkan di lokasi SDN 4 Langkai dua ruang kelas,” katanya.

Sementara itu, Wakil Wali Kota Palangka Raya Mofit Saptono Subagio mengatakan, musibah kebakaran itu sangat memukul dunia pendidikan. Pembangunan kembali harus cepat dilakukan agar proses belajar mengajar tidak terganggu.

”Ssementara ini berbagi kelas di SD percontohan. Nanti kita komunikasikan lebih lanjut. Intinya, proses belajar harus berjalan dan tidak ada pengecualian,” ujar Mofit.

Ketua DPRD Kota Palangka Raya Sigit K Yunianto mencurigai seluruh sekolah tidak memenuhi standar keselamatan, terutama terkait jaringan instalasi listrik.

”Saya minta Pemkot melakukan evaluasi di seluruh sekolah, khususnya terhadap jaringan listrik. Saya tegaskan, bangunan lama tidak ada standar untuk hal seperti ini, termasuk tidak ada apar,” katanya.

Informasi terbaru dini hari tadi Sabtu (22/7) dua bangunan sekolah dasar kembali diamuk si jago merah. Netizen pun heboh, berbagai spekulasi pun muncul. Sebagian besar dari mereka bertanya-tanya ada apa di balik terjadinya kebakaran ini, pakah hanya kebetulan atau memang ada unsur kesengajaan.  

SMP Lampeong Berkobar

Sementara itu, kebakaran juga menggegerkan masyarakat Desa Lampeong, Kecamatan Gunung Purei, Kabupaten Barito Utara. Tiga unit bangunan SMPN 1 Lampeong di Jalan Pembangunan Desa Lampeong I hangus jadi arang, Kamis (20/7) malam. Belum diketahui asal mula api. Aparat masih menyelidiki peristiwa itu.

Data dihimpun, dalam peristiwa kebakaran ini listrik yang bersumber dari pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) terpusat (bukan pembangkit listrik tenaga diesel/PLTD) sempat mati.

Warga sempat mendengar ada suara ledakan dari rumahnya, dan melihat api dengan intensitas yang besar membakar gedung sekolah SMPN 1 Lampeong. Si jago merah berhasil dipadamkam masyarakat sekitar tiga jam menggunakan peralatan seadanya, yakni mesin alkon.

Selain menghanguskan bangunan sekolah, api juga melahap berkas yang tidak sempat diselamatkan, termasuk ijazah tahun pelajaran sebelumnya.

Kapolres Batara AKBP Tato Pamungkas Suyono Sik melalui Kapolsek Gunung Purei Iptu Paruhum S Harahap, membenarkan kejadian itu. ”Api membakar tiga buah ruangan yang terdiri dari ruang kepala sekolah, ruang guru yang disekat untuk ruang UKS dan ruang kosong,” kata Paruhum, Jumat (21/7).

Ditambahkannya, penyebab kebakaran masih dalam penyelidikan. ”Kita masih melakukan olah TKP untuk mengetahui penyebab kebakaran, termasuk meminta keterangan para saksi,” sebutnya.

Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Batara H Masdulhaq langsung menurunkan tim ke Desa Lampeong untuk mengecek dan mendata bangunan, peralatan, dan berkas yang ikut musnah terbakar dalam peristiwa tersebut. 

”Kita prihatin, karena peralatan kantor dan berkas-berkas tidak sempat diselamatkan, termasuk ijazah tahun pelajaran 2016/2017 juga ikut terbakar. Dan kita juga berupaya meminimalisir dampak kebakaran, terutama menjaga proses belajar-mengajar agar tetap berjalan,” pungkasnya. (daq/viv/vin/ign) 


BACA JUGA

Rabu, 09 September 2015 22:17

Dishub Diminta Tambah Traffic Light

<p><strong>PALANGKA RAYA</strong> &ndash; DPRD Kota Palangka Raya menilai sejauh…
Sitemap
  • HOME
  • HOT NEWS
  • NEWS UPDATE
  • KOLOM
  • RAGAM INFO
  • INSPIRASI
  • FEATURE
  • OLAHRAGA
  • EKONOMI
Find Us
Copyright © 2016 PT Duta Prokal Multimedia | Terverifikasi Dewan Pers