SAMPIT | PANGKALANBUN | PALANGKA | KOTAWARINGIN | METROPOLIS | BARITO | GUMAS | DPRD SERUYAN
Sabtu, 12 Agustus 2017 10:50
ASYIK..!! Kebun Raya Sampit Mulai Dibangun

Batas Kawasan Hutan sudah Disepakati

KESEPAKATAN : Bupati Kotim Supian Hadi ketika menandatangani MoU pengukuhan KHDTK, kemarin.(DEVITA/RADAR SAMPIT)

SAMPIT –Pemkab Kotim melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) setempat terus memproses rencana pembangunan kebun raya Sampit. Segala kendala yang dihadapi, satu per satu diatasi. Salah satunya, kendala penggunaan lahan yang masuk dalam kawasan hutan.

Pada Jumat (11/8) kemarin, Bupati Kotim Supian Hadi resmi menandatangani Memorandum of Understanding (MoU)  atau kesepakatan penetapan tata batas kawasan hutan, dalam rangka pengukuhan Kawasan Hutan Dengan Tujuan Khusus (KHDTK). Kesepakatan itu bersama dengan  pihak Balai Pemantapan Kawasan Hutan (BPKH) wilayah XXI, Palangka Raya.

”Total luasan kebun raya yang direncanakan ada 607,63 hektar. Tapi sekitar 501 hektar  masuk kawasan hutan produksi (HP), sementara sisanya Areal Penggunaan Lain (APL). Tahun ini kami upayakan agar clear semua, sehingga pada 2018 tidak ada kendala yang sama lagi,” terang Kepala DLH Kotim, Sanggul Lumban Gaol usai mendampingi penandantanganan MoU tersebut.

Dijelaskannya, pengukuhan KHDTK ini meliputi empat wilayah yang didalamnya juga termasuk fasilitas sosial, fasilitas umum, dan lahan kelola masyarakat yang berada di selatan. Seperti di wilayah Kecamatan Mentaya Hilir Selatan, Pulau Hanaut, dan Teluk Sampit.

Dengan telah dikukuhkannya KHDTK tersebut, diharapkan ke depannya tidak ada kendala dalam  pembangunan kebun raya Sampit yang berhubungan dengan penggunaan kawasan.

Sanggul juga menyatakan, saat ini  pembangunan kebun raya Sampit sudah sampai pada tahap penyelesaian Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (Amdal) dan pembuatan Engineering Design (DED). Atau lanjutnya, produk perencanaan konsultan tentang kebun raya Sampit yang siap dilelang.

Dikatakannya pula, salah satu rekanan Pemkab Kotim dalam pembangunan kebun raya Sampit nanti adalah pihaki Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI). Dan saat ini sudah dalam tahap pengerjaan pembuatan taman di dalam area kebun raya Sampit tersebut.

”Kami harap pada 2018 nanti sudah full diisi, seperti rencana awal, kebun raya Sampit akan diisi dengan tumbuhan-tumbuhan dan satwa khas Kalimantan. Seperti  pohon meranti, ulin, dan lain-lain. Kalau berdasar inventarisasi LIPI, sejauh ini sudah ada 5 tumbuhan ulin yang berhasil ditanam, ada juga satwa-satwa, seperti orangutan,” papar Sanggul.

Ditambahkannya, pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah-Perubahan (APBD-P) tahun 2017 ini, pihaknya akan mengajukan dana untuk pengadaan bibit guna melengkapi tumbuhan yang ada di kebun raya Sampit.

Sanggul menegaskan,  dalam pembangunan kebun raya Sampit ini pihaknya berupaya agar menjaga kelestarian lokasi tersebut sesuai dengan ciri khas hutan dan tumbuhan yang ada di Kotim.

Kebun raya Sampit digadang-gadang akan menjadi kebun raya terbesar di Indonesia itu, berlokasi di Jalan Jenderal Sudirman Sampit kilometer 28 hingga kilometer 32, yang meliputi tiga wilayah kecamatan yakni Mentawa Baru Ketapang, Baamang dan Kota Besi.

Diinformasikan juga, kebun raya Sampit ini nanti  akan dijadikan pusat konservasi tumbuhan dan salah satu destinasi wisata di Kotim. Serta dapat menjadi wadah bagi  mereka yang ingin mempelajari tumbuhan mau pun satwa yang ada di dalamnya. (vit/gus)


BACA JUGA

Sitemap
  • HOME
  • HOT NEWS
  • NEWS UPDATE
  • KOLOM
  • RAGAM INFO
  • INSPIRASI
  • FEATURE
  • OLAHRAGA
  • EKONOMI
Find Us
Copyright © 2016 PT Duta Prokal Multimedia | Terverifikasi Dewan Pers