SAMPIT – Kepolisian Resor Kotawaringin Timur (Polres Kotim) meminta Sabran, suami Evi Ningsih, tersangka kepemilikan ratusan ribu butir Zenith (Charnophen) menyerahkan diri.

Hal itu disampaikan Kasat Narkoba Polres Kotim, AKP Yonals Nata Putera kepada Radar Sampit, Minggu (20/8) siang. Kini, polisi sudah mengetahui identitas pemasok tiga kardus obat daftar G tersebut.

”Kami sudah mengetahui identitas pemasok Zenith dari Jawa, namanya Sahlan, dan Sahlan sudah lebih dari empat bulan ini mengirimkan beberapa paket yang kami duga adalah Zenith kepada suami tersangka (Sabran),” ungkapnya.

Polisi menduga, Sabran ada menyimpan Zenith dengan jumlah yang jauh lebih banyak yang disembunyikan di suatu tempat.

”Saya duga, ada lebih banyak lagi simpanan Zenith yang disembunyikan si Sabran ini. Karena tidak mungkin dalam waktu empat bulan Zenith yang dikirimkan dari Jawa langsung habis. Apa lagi berdasarkan pengakuan tersangka, selama empat bulan itu dia sering menerima paket kardus seperti yang kita amankan,” beber Yonals.

Sebelumnya, Kanit Reskrim Polsek Ketapang, Ipda M Romadhon, mengatakan bahwa peredaran Zenith yang semakin marak diduga karena adanya pabrik lokal yang beroperasi di Provinsi Kalteng.

”Saya duga ada pabriknya di Kalteng ini. Tapi entah dimana. Yang jelas tidak mungkin hanya dipasok dari luar pulau saja. Biasanya kartel mengelabui petugas dengan memberikan label pembuatan luar negeri atau luar Kalimantan. Agar pabriknya tidak bisa terlacak, untuk menyamarkan bisnis haram tersebut biasanya mereka beroperasi di rumah-rumah,” tegas Romadhon. (rm-83/fm)