PANGKALAN BUN- Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) menggandeng Balai Besar Kerajinan Batik (BBKB) Yogjakarta untuk mendesain batik khas Kotawaringin Barat. Pasalnya, sampai sejauh ini Kobar belum memiliki batik resmi khas daerah.
Hal itu diakui Wakil Bupati Kobar Ahmadi Riansyah yang mengatakan, usia Kabupaten Kobar sudah 57 tahun. Namun, sampai saat ini belum memiliki batik khas Kobar, sehingga hal ini menjadi perhatian Pemkab Kobar.
Menurutnya, daerah lain sudah memiliki batik khas daerah masing-masing. Seperti kabupaten tetangga seperti Lamandau dan Sukamara yang justru sudah memiliki batik khas.
"Untuk pembuatan desain batik khas daerah, Pemkab Kobar menggandeng Balai Besar Kerajinan Batik Yogjakarta," ujar Ahmadi Riansyah usai penandatangan kerjasama pembuatan desain batik khas Kobar di Kantor Bupati Kobar Senin (21/8).
Menurutnya, pihaknya sengaja menggandeng BBKB Yogjakarta untuk mendesain awal batik khas Kobar. Tentu dalam membuat desainnya juga akan meminta masukan kepada para tokoh adat, tokoh masyarakat, pemuda, dan pelaku seni di Kobar.
"Dengan melibatkan semua pihak, maka desain batik khas Kobar bisa lebih bagus. Bahkan sebelum kita launching akan kita paparkan dulu. Ketika semua pihak nantinya sudah sepakat baru di launching," ujar Ahmadi.
Dirinya mengharapkan agar, batik khas Kobar bisa selesai secepatnya, kalau bisa sebelum HUT ke 58 Kobar yang jatuh pada bulan Oktober mendatang. Namun hal tersebut, disesuaikan lagi dengan kondisi dari BBKB Yogjakarta dalam mendesain batik khas Kobar tersebut.
"Kami mengharapkan sebelum bulan Oktober selesai. Sehingga saat HUT Kobar bisa di launching. Kalau pun tidak, bisa maksimal sampai akhir tahun 2017," tandas Ahmadi.
Ditambahkannya banyak unsur yang bisa dimasukan ke motif batik khas Kobar, diantaranya flora dan fauna seperti hal orangutan yang menjadi ikon Kobar. Selain itu, batik khas Kobar nantinya bisa dipakai oleh semua ASN dilingkup Pemkab Kobar, agar secara serempak menonjolkan ke daerahan. (rin/gus)