SAMPIT – Kebakaran di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Sampit pada Sabtu (19/8) lalu murni karena korsleting listrik. Api muncul dari kabel yang sudah berkarat. Warga diminta waspada terhadap instalasi listrik, agar kebakaran serupa tak terulang.
Hal tersebut ditegaskan Kapolres Kotim AKBP Muchtar Supiandi Siregar. Dia menyampaikan hasil pemeriksaan Puslabfor Mabes Polri. ”Kebakaran MAN Sampit tidak ada sangkut pautnya dengan hal lain, seperti informasi yang liar berkembang,” katanya, Selasa (22/8).
Saat kejadian, lanjut Muchtar, api cepat membesar akibat percikan api berada di atas bangunan. Ditambah dengan atap ruangan yang terbuat dari sirap ulin, sehingga api dengan cepat merembet ke bangunan lain. ”Hal ini diperkuat keterangan saksi penjaga malam dan keterangan dari saksi ahli,” ujarnya.
Kasatreskrim Polres Kotim AKP Samsul Bahri menuturkan, dari keterangan saksi ahli, percikan api berasal dari kabel yang mengalami pengaratan akibat diklip menggunakan paku. Usia instalasi yang uzur membuat paku yang digunakan berkarat dan membuat kulit kabel terbuka. Akibatnya, ketika bagian dalam kabel tersentuh, mengeluarkan percikan api.
”Hal itu yang ditemukan tim di lapangan, dikuatkan lagi dengan keterangan saksi, sempat terjadi pemadaman listrik,” ujar Samsul.
Samsul meminta masyarakat lebih waspada dan memperhatikan sistem instalasi listrik di rumah, sekolah, fasilitas kantor, dan lainnya. ”Dengan demikian, faktor kebakaran akibat korsleting listrik dapat diminimalisir. Gunakan peralatan listik yang standar,” tandasnya.
Mantan Kepala Sekolah MAN Sampit periode 2013 – 2017 Idris sebelumnya mengatakan, instalasi listrik di sekolah itu baru diperbarui sekitar dua tahun lalu, saat dirinya masih menjabat kepala sekolah.
”Masa baru dua tahun sudah korslet? Padahal jika mengacu pada regulasi, instalasi bisa bertahan hingga puluhan tahun. Saya duga ada kesalahan instalasi,” katanya, Senin (21/8). (dc/ign)