PANGKALAN BUN - Empat siswi salah satu Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri Kecamatan Arut Selatan (Arsel), Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar), diduga keracunan setelah mengonsumsi nasi goreng kantin koperasi sekolah, Kamis (7/9).
Mereka mual-mual, muntah-muntah, dan pusing. Salah satunya dilarikan ke rumah sakit.
Kejadian berawal saat Bintari Putri Salsabila (12) bersama tiga orang temannya makan nasi goreng di kantin koperasi sekolah pada jam istirahat pertama. Karena rasa tidak seperti biasanya, ia hanya sedikit mengkonsumsi nasi goreng tersebut.
Mereka mengambil nasi goreng bungkus yang harganya Rp 5 ribu per porsi dari keranjang. Sedangkan siswa yang lain mengambil dari nasi goreng dari kardus baik-baik saja.
Siswi bernama Cahya mengkonsumsi nasi goreng sampai habis, sedangkan Bintari hanya beberapa suap. Bintara mengalami pusing kepala dan mual dan muntah-muntah saat jam pelajaran berlangsung.
"Sudah sering makan di situ tapi tidak seperti ini rasanya, rasanya tidak enak, kaya sudah basi rasanya," ujar Bintari, Jumat (8/9).
Bintari tidak sendirian. Teman sekelasnya bernama Cahya Saputri juga mengalami muntah. Cahya pun dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut pada sore hari Kamis kemarin.
"Orangtuanya sampai marah-marah, teman-teman yang lain belum tahu nasibnya," tukasnya.
Sementara itu orang tua siswa, Desi Susiani (38) menyampaikan, anaknya diantar oleh wali kelasnya ke rumah sekitar pukul 11.30 WIB. Saat itu langsung anaknya diberi minum susu beruang satu kaleng dan air kelapa kuning.
"Mungkin keracunan, langsung saya panggil mantri untuk mengobati anak saya, dirawat di rumah saja diberi infus sama mantri," tukasnya.
Sementara itu guru pengelola kantin koperasi sekolah saat dikonfirmasi membantah bahwa nasi goreng yang dijual tersebut mengandung racun. Dari 60 nasi goreng yang dijual tersebut semuanya laku terjual, tidak ada siswa yang mengalami hal seperti empat siswi tersebut.
"Mungkin keduanya itu kodisinya sedang tidak sehat, karena ada temannya bilang bahwa siswi tersebut kemarin sudah tidak enak badan, tidak mungkin karena habis mengkonsumi nasi goreng langsung keracunan," tukasnya.
Ia juga sempat menanyakan ke siswa lainnya yang membeli di kantin koperasi sekolah yang mengkonsumsi nasi goreng. Pengakuan anak tersebut mengkonsumsi dua porsi.
"Buktinya dari sekian yang ada tidak ada anak lain yang keracunan," pungkasnya. (jok/yit)