KOTAWARINGIN LAMA – Banjir yang merendam salah satu titik di ruas jalan Pangkalan Bun-Kotawaringin Lama (Kolam) tepatnya di kilometer 35 diujung tanjakan jembatan layang Masorayan, sudah surut dan jalan kembali normal.
Menurut Ijai, salah seorang warga Kolam yang sering melintasi titik ini menyebutkan pada dasarnya banjir kali ini tidak sempat menghambat arus lalu lintas, tetapi hanya mengganggu karena kendaran harus berhati-hati melintasi titik banjir.
”Semua jenis kendaran masih bisa melintas, namun sudah barang tentu kedaraan harus menerobos banjir yang kedalamannya antara 20 hingga 50 centimeter dan yang paling dalam terjadi pada hari Selasa (5/9) lalu setelah itu air berangsur surut,”paparnya, Minggu (10/9).
Dirinya berharap agar titik tersebut tidak terulang banjir lagi, hendaknya pihak terkait mencarikan solusinya. Disarankan Ijai, dititik ini timbunannya ditinggikan sekitar satu meter. Usulan agar titik ini ketinggiannya dinaikan juga diutarakan Iyan pengguna jalan lainnya.
Menurut Ijai, titik tersebut merupakan lokasi langganan banjir dan yang paling dalam banjirnya. ”Tapi saya heran sampai terulang banjir lagi tanahnya tidak ditinggikan, sementara informasinya ada dana puluhan miliiar untuk mengatasi titik-titik yang rawan banjir,” ujarnya, yang mengaku tidak habis pikir.
Sementara itu menurut informasi yang berkembang di masyarakat Kolam, bahwa titik itu tidak di tambah timbunannya karena pemerintah akan memperpanjang jembatan layang Masorayan sepanjang dua kilometer, dengan perincian satu kilometer ke arah Kolam dan satu kilometer ke arah Pangkalan Bun.
Ketua RT 03 Kelurahan Kotawaringin Hilir Kecamatan Kolam, Juhran membenarkan adanya kabar penambahan jembatan layang. Menurutnya informasi ini dia dapat dari Dinas PUPR Kabupaten Kobar. ”Tahun depan pembangunan penambahan jembatan akan mulai dikerjakan, ini informasi yang kami terima,” tandasnya.(gst/gus)