SAMPIT | PANGKALANBUN | PALANGKA | KOTAWARINGIN | METROPOLIS | BARITO | GUMAS | DPRD SERUYAN

SAMPIT

Rabu, 20 September 2017 17:22
Dugaan Aliran Sesat, Sebelum Pengajian, Pengikut Diminta Lakukan Ini Dulu

Terkait Dugaan Aliran Sesat, Plt Sekda Minta Koordinasi FKUB

ILUSTRASI.(NET)

SAMPIT – Pengikut AJG, pria yang diduga menyebarkan aliran sesat, tersebar di Samuda dan sekitarnya. Puluhan di antaranya merasa resah setelah menjadi pengikut pria berjenggot itu. Mereka mengaku kehidupannya berantakan.

Seperti yang dituturkan HM yang tinggal di daerah Samuda sekaligus orang yang pernah mendengar sendiri pengajian AJG, Selasa (19/9) siang. ”Masih banyak keluarga resah dan hidupnya berantakan di daerah Jaya Karet, Samuda, akibat ajaran AJG ini. Rata-rata mereka adalah mantan muridnya (AJG) yang sudah terlanjur makan omongan si guru yang diterapkan di kehidupan mereka,” ujarnya ketika dihubungi, Selasa siang.

Beberapa waktu sebelumnya, Radar Sampit juga sempat menemui seorang mantan murid AJG berinisial MT (30) yang berkunjung ke rumah mantan gurunya itu dengan maksud berdialog. Namun, karena yang bersangkutan tidak berada di rumah, maka iapun kembali ke rumahnya di Samuda.

Waktu itu, MT menuturkan bahwa kehidupannya bersama sang istri sempat berantakan lantaran ia tidak pernah memberikan nafkah pada istrinya itu selama dua bulan lamanya, saat masih ikut pengajian AJG.

Beberapa waktu lalu, AJG sempat mengaku bahwa semua ilmu yang diajarkannya itu berasal dari pengalamannya mempelajari ilmu kanuragan dan bertapa (puasa) beberapa waktu lamanya. Ia sama sekali tidak menyinggung tentang ajaran Alquran dan hadits sebagai pedomannya.

Ia juga mengatakan bahwa dirinya merupakan keturunan dari sahabat rasul, Ali bin Abi Thalib. Dia bangga dipanggil dengan sebutan habib.

Berdasarkan data yang diperoleh koran ini, ketika mengadakan pengajian, AJG selalu mengajak para santrinya untuk berdiam sejenak di pondoknya yang berada di lantai atas (lantai dua). Tujuannya, untuk melakukan ritual pembacaan sumpah dan sebagainya.

Menurut laporan, sumpah tersebut berisi sekitar 12 kalimat yang isinya mengajak semua umat untuk bersatu dengan alam dan kembali pada hakikat manusia sebagai penguasa diri sendiri.

AJG juga mengaku bahwa manusia harus memiliki semacam ilmu kanuragan. Tujuannya untuk membentengi diri sendiri dari berbagai macam bahaya. Menurutnya, ilmu kanuragan terbagi menjadi dua yaitu ilmu kanuragan manusiawi dan ilahi.

Ilmu kanuragan manusiawi, menurut AJG, adalah yang tidak bisa dikontrol. Apabila tidak berpegang teguh pada hakikat kehidupan dan dekat dengan Tuhan, orang yang memiliki ilmu kanuragan tersebut akan menjadi siluman.

Berbeda dengan kanuragan ilahi. Ilmu jenis ini, menurutnya tidak akan bisa musnah. Kekuatannya abadi. Datangnya dari Tuhan. Bahkan tidak perlu belajar apapun sudah bisa hapal dan mengetahui isi hati seseorang.

Meskipun AJG mengakui adanya Rasul Muhammad dan menganjurkan bersholawat, namun ada sisi lain yang berbeda dari sosok AJG ini. Yang jelas dirinya tidak pernah menyinggung sama sekali tentang Alquran dan hadits.

Berdasarkan laporan yang dihimpun dari sumber terpercaya, sosok pria asal Banjarmasin ini kerap mengucapkan sesuatu sebelum mengobrol dengan seseorang. Dari pengamatan, bukannya sebuah kalimat dari ayat Alquran yang ia selorohkan, melainkan semacam mantra.

Mantra tersebut tidak ada yang pernah tahu apa artinya, yang jelas tidak satupun santrinya mengerti selain kebiasaan tersebut adalah kebiasaan gurunya saat menemui seseorang.

Berdasarkan hal tersebut, pendiri panti asuhan Putra Borneo dan Pondok Pesantren Nurul Aitam, Jalan HM Arsyad, KH M Yusuf Al Hudromy, mengatakan bahwa dirinya menunggu putusan dari MUI untuk mengambil langkah terkait dugaan ajaran menyimpang tersebut.

”Insya Allah, saya akan ketemu beliau (AJG) dengan menghubungi (menunggu putusan) ketua MUI, Amrullah Hadi. Saya masih menunggu info, agar ketika saya mengambil langkah tidak disalahkan,” ujarnya, Selasa siang.

Sebelumnya, Ketua MUI Kotim Amrullah Hadi mengatakan bahwa pihaknya sudah melakukan pemanggilan kepada AJG untuk menyelidiki kasus tersebut. Namun, yang bersangkutan belum merespons.

Terpisah, Plt Sekda Kotim Halikinnor meminta Kesbangpol berkoordinasi dengan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) terkait dugaan aliran sesat yang sedang ramai diperbincangkan saat ini. Sebab dalam FKUB terhimpun semua agama. Sehingga hal tersebut akan dikaji sejauh mana ajarannya yang dikategorikan sesat.

”Perlu kajian dari orang yang lebih memahami apakah masuk kategori ajaran sesat atau tidak, sebab ada kriterianya untuk menentukan suatu ajaran sebagai aliran sesat atau tidak,” jelas Halikin, Selasa (19/9).

Seperti halnya beberapa waktu lalu ada aliran Gafatar di Kotim. Hal tersebut langsung ditindaklanjuti FKUB sehingga langsung dilakukan pembinaan. ”Semoga dalam beberapa hari ke depan segara ada keputusan untuk mengambil langkah atau sikap dari pemerintah, guna mengantisipasi terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan,” ujarnya.

Sebab hal ini akan berdampak pada Kamtibmas di wilayah ini, hal ini mejadi masalah bersama sehingga menjadi tanggungjawab bersama untuk mengatasinya. Jika memang ada yang salah dalam ajarannya, maka bagaimana caranya untuk kembali meluruskan ajarannya sesuai ketentuan agama dan akan dilakukan upaya pembinaan. (rm-83/dc/dwi)

 

 


BACA JUGA

Rabu, 09 September 2015 22:17

Dishub Diminta Tambah Traffic Light

<p><strong>PALANGKA RAYA</strong> &ndash; DPRD Kota Palangka Raya menilai sejauh…
Sitemap
  • HOME
  • HOT NEWS
  • NEWS UPDATE
  • KOLOM
  • RAGAM INFO
  • INSPIRASI
  • FEATURE
  • OLAHRAGA
  • EKONOMI
Find Us
Copyright © 2016 PT Duta Prokal Multimedia | Terverifikasi Dewan Pers