SAMPIT | PANGKALANBUN | PALANGKA | KOTAWARINGIN | METROPOLIS | BARITO | GUMAS | DPRD SERUYAN

SAMPIT

Sabtu, 23 September 2017 15:44
Pengajian Dihentikan Sementara, Kitab Terduga Aliran Sesat Akan Diteliti

Soal Pertemuan, Santri AJG; Tidak Ada Peraturan yang Melarang

Masridiansyah alias Edi Jenggot alias Abah Janggut (AJG). Sementara itu, warga Jaya Karet menggelar pertemuan dengan para santri AJG kemarin.(RADAR SAMPIT)

SAMPIT –Apakah ajaran yang disampaikan di luar Alquran dan hadits? Tak ada bantahan. Tak pula pembenaran. Masridiansyah tak memberi jawaban tegas atas pertanyaan yang dilontarkan Ketua MUI Kotim Amrullah Hadi itu. Pria 63 tahun yang beralias Edi Jenggot atau Abah Janggut (AJG) itu dihadirkan dalam pertemuan untuk mengklarifikasi ajarannya yang dituding sesat atau menyimpang, Jumat (22/9) kemarin.

Setelah isu dugaan aliran sesat semakin liar pekan-pekan terakhir ini, AJG akhirnya memberi klarifikasi. Menurutnya, pengajian yang biasa dilakukan adalah rutinitas biasa dalam membahas masalah. Hanya dengan tingkat pengetahuan yang lebih. Begitulah penjelasan pria asal Banjarmasin yang sudah menyebarkan ilmunya sejak 2003 lalu itu.

AJG memang mencuri perhatian. Dia tampil dengan beberapa pernyataan yang dinilai kontroversial. AJG menuturkan, apa yang diajarkan kepada sepuluh pengikutnya itu didapat dari pengalamannya mencari ilmu bersama guru sekumpul di Martapura. ”Guru Ijai masih hidup,” katanya membuat peserta pertemuan tercengang. Sebab, selama ini diketahui Guru Ijai sudah meninggal dunia.

Namun, pertemuam kemarin belum memutuskan apakah ajaran yang disebarkan melalui pengajian AJG di Kecamatan Baamang itu masuk kategori sesat atau tidak. Hanya, pengajian diputuskan dihentikan sementara waktu hingga pembahasan di kalangan ulama terselesaikan.

”Tidak semudah itu menetapkan itu ajaran sesat, semua harus dibahas dengan benar. Dan dia (AJG) sudah bersedia membawakan kitab apa yang dia gunakan untuk mengajari pengikutnya dalam melaksanakan salat. Baru nanti akan diketahui pastinya,” jelas Ketua MUI Kotim Amrullah Hadi yang juga hadir dalam pertemuan itu.

”Tetapi dia (AJG) menyadari, dan meminta maaf. Dia juga menyatakan siap menyampaikan kitab-kitab yang diajarkan selama ini, nanti akan dipelajari dan diteliti. Apabila nanti ada yang keliru atau menyimpang dari ajaran Islam, maka akan dibetulkan. Jika ada yang kurang, akan disempurnakan,” timpal Kepala Kementerian Agama Kotim Samsudin di tempat yang sama.

Kepala Kesbangpol Kotim Kaspul Bahri juga menyampaikan, pertemuan kemarin berdasarkan sikap kooperatif AJG yang bersedia hadir. ”Dia sudah mau membuka diri, dan menyatakan siap bertemu kembali dengan para ulama dan menyampaikan seperti apa ajaran yang dilakukannya selama ini,” jelas Kaspul Bahri.

PERTEMUAN DI SAMUDA

Sementara itu, ratusan warga Desa Jaya Karet, Kecamatan Mentaya Hilir Selatan, menggelar pertemuan kemarin pagi untuk menindaklanjuti keresahan yang timbul di tengah masyarakat akibat ajaran santri AJG yang berinisial SA karena dianggap menyimpang.

Pertemuan tersebut dihadiri Ketua MUI Samuda Anwar Nuris, Kanit Intelkam Polsek Jaya Karya Aiptu Yosso, Danramil dan beberapa alim ulama. Juga datang puluhan santri AJG yang duduk bersama dalam satu majelis.

Pengasuh Pondok Pesantren Sabilal Muhtadin, Ustad H Makky menyampaikan beberapa poin. Di antaranya tentang landasan utama pengajaran SA terhadap beberapa pengikut AJG yang lain, yang hampir tiap malam berlangsung pertemuan di kediamannya. Menurut warga dan Makky, pengajian yang berlangsung pada malam hari tersebut sudah sangat mengganggu ketertiban umum, lantaran warga menuding aktivitas tersebut tidak mengajarkan ajaran Islam sesuai syariat.

SA kemudian angkat bicara merespons tudingan itu. Menurut SA, pertemuan yang digelar di kediamannya pada malam hari tidak mengganggu ketertiban umum. Dia juga menantang majelis yang hadir untuk menunjukkan apakah ada perda atau aturan khusus yang melarang pertemuan tersebut.

”Apakah ada peraturan khusus atau undang-undang yang melarang kami (santri AJG) untuk melakukan pertemuan? Saya rasa tidak ada. Juga, kami tidak mengganggu ketertiban umum karena apa yang kami lakukan tidak merugikan orang lain,” kata dia.

Warga yang hadir di luar gedung balai desa bersorak. Mereka tidak sependapat dengan apa yang diungkapkan SA. Warga bahkan sempat berteriak bahwa pertemuan tiap malam itu memang mengganggu waktu istirahat dan membuat kegaduhan.

Selain menyanggah beberapa tudingan warga, SA dan beberapa pengikut AJG yang lain juga menegaskan bahwa apa yang mereka lakukan tidak melanggar dari koridor agama Islam. Mereka berpendapat, untuk menuding bahwa ajaran mereka menyimpang atau sesat harus dibuktikan dengan benar.

”Untuk menuding bahwa kami sesat atau tidak harus ada buktinya. Bisakah hadirin sekalian menunjukkan bukti tersebut?” kata santri AJG yang lain.

Sementara itu, Ketua MUI Samuda Anwar Muis mengatakan bahwa jika ajaran AJG tidak menyimpang, harusnya tidak timbul keresahan. ”Saudara SA, jika ajaran Anda dan AJG tidak menyimpang, harusnya masyarakat tidak resah. Tidak akan ada asap kalau tidak ada api. Tidak akan ada perkara kalau tidak ada penyebabnya,” kata Anwar Muis.

Pertemuan selama dua jam tersebut belum menghasilkan keputusan. Para santri AJG belum merespons permintaan dari masyarakat untuk menghentikan aktivitas SA dan beberapa pengikut AJG lainnya.

”Intinya, pertemuan ini sebenarnya bertujuan agar keresahan di masyarakat khususnya lingkungan pondok pesantren segera berakhir. Pertemuan ini saya anggap sebagai mediasi,” lanjut Ustad H Makky.

Makky menambahkan, pihaknya mengharapkan SA dan para pengikut AJG lainnya kembali kepada ajaran-ajaran yang sudah dipegang dan diajarkan oleh para ulama-ulama terdahulu. Dirinya juga meminta seluruh pejabat yang ada di Kotim bersama MUI bisa segera mengambil langkah nyata untuk menyelesaikan polemik tersebut. (mir/rm-83/dwi)

 


BACA JUGA

Rabu, 09 September 2015 22:17

Dishub Diminta Tambah Traffic Light

<p><strong>PALANGKA RAYA</strong> &ndash; DPRD Kota Palangka Raya menilai sejauh…
Sitemap
  • HOME
  • HOT NEWS
  • NEWS UPDATE
  • KOLOM
  • RAGAM INFO
  • INSPIRASI
  • FEATURE
  • OLAHRAGA
  • EKONOMI
Find Us
Copyright © 2016 PT Duta Prokal Multimedia | Terverifikasi Dewan Pers