PALANGKA RAYA – Jajaran Direktorat Narkoba Polda Kalteng menyatakan, peredaran obat Paracetamol, Caffeine dan Corisoprodol (PCC) belum ditemukan di Kalimantan Tengah. Namun antisipasi peredaran obat PCC yang tergolong obat terlarang dan memiliki efek halusinasi tingkat tinggi, bahkan sampai menyebabkan kematian tetap dilakukan.
“Saya pastikan di Kalteng PCC belum masuk. Maka itu kita antisipasi melalui razia serentak di seluruh Kalteng. Saya minta warga harus peduli bila ada info disampaikan maka akan ditangkap pengedar atau pihak terlibat dalam tindak pidana itu,” ungkap Dirnarkoba Polda Kalteng Kombes Pol Agustinus Suprianto, Senin (25/9).
Agustinus menyebut tidak hanya pada PPC, berbagai narkotika berevoluai dan berubah bentuk juga telah diantisipasi. Karena saat ini benar adanya ada narkoba seperti permen, penghapus pensil hingga perangko. Walau di Kalteng tidak pernah ada ditemukan.
”Narkoba dewasa ini sudah semakin berevolusi, berbagai bentuk,” terangnya.
Pamen Polri ini menuturkan berbagai upya telah dilakukan jajaran kepolisian bekerjasama dengan pihak terkait. Menggelar razia, penggerebekan hingga penangkapan tetapi barang haram itu terus dan terus beredar.
”Kita sudah tangkap ratusan kali, tetapi tetap beredar narkoba di masyarakat jadi tangkap terus,” tegasnya.
Agustinus juga menyatakan selain langkah konkret, jajaran juga melakukan identifikasi berbagai lokasi, terutama kawasan maupun daerah yang terindikasi menjadi kawasan rawan jalur masuk narkoba maupun obat ilegal lain. Termasuk telah mendata sasaran peredaran barang haram tersebut.
“Ada perintah dari kapolda (Kapolda Kalteng Brigjen Pol Anang Revandoko, Red) kami cek semua jalur tikus dimasuk Kalteng dan bulan Oktober mendatang saya sendiri langsung memimpin untuk keliling agar tahu jalur masuk mana saja kerawanan masuknya berbagai obat di Kalteng. Pokoknya itu sudah jadi komitmen bapak Kapolda untuk memberantas narkoba,” ucapnya.
Ia menambahkan selama ini memang diketahui pertambangan dan persawitan menjadi lokasi empuk peredaran narkoba di Kalteng. Sedangkan untuk pengiriman paling banyak menggunakan jasa pengiriman komersil.
”Ini realita maka itu kita gempur sama-sama. Semua pihak tanpa terkecuali agar target kalteng bebas narkoba bisa tercapai walau pun memang berat dilakukan tetapi saya yakin bisa diusahakan,” pungkas mantan Dirnarkoba Polda Papua ini optimis. (daq/vin/gus)