SAMPIT | PANGKALANBUN | PALANGKA | KOTAWARINGIN | METROPOLIS | BARITO | GUMAS | DPRD SERUYAN

SAMPIT

Senin, 16 Oktober 2017 18:54
Masalah Asmara, Motif Dugaan Pembunuhan Bunga
SEDIH: Keluarga Nur Fitri yang bersedih saat berada di ruang mayat RS dr Murjani Sampit, Minggu (15/10) pagi kemarin.(TAMAMU RONY/RADAR SAMPIT)

SAMPIT – Pembunuhan terhadap Nur Fitri alias Bunga (24) diduga dipicu masalah asmara. Kemungkinan itu diungkap teman korban yang mengetahui keseharian dan kehidupan asmara Bunga. Di sisi lain, aparat kepolisian masih menyelidiki dugaan pembunuhan tersebut dan berupaya melacak pelakunya.

Salah seorang teman korban yang mengaku cukup akrab dengan Bunga mengungkapkan, Bunga kemungkinan dibunuh kekasih gelapnya yang marah karena korban menolak diajak hidup bersama.

”Kemungkinan besar, saat malam kejadian dia ada jalan dengan pria lain. Namun, karena tidak mau diajak menikah, pria tersebut membunuh korban. Mungkin begitu,” kata teman korban yang meminta namanya tak disebutkan ini, Minggu (15/10). Dia menduga Bunga pergi setelah diantar suaminya pulang Jumat (13/10) malam lalu.

Tewasnya Bunga memang masih menjadi misteri. Namun, dari jasadnya yang ditemukan di Jalan Pramuka Km 3,5, Sabtu (14/10) lalu, perhiasannya masih utuh. Hal itu sekaligus menggugurkan motif pembunuhan karena harta alias dirampok.

Informasi yang dihimpun Radar Sampit, Bunga sempat mengunjungi rumah keluarganya di Kabupaten Seruyan, empat hari sebelum dia ditemukan tewas. Saat itu Bunga datang sendirian membawa mobil pribadinya.

Berdasarkan penuturan keluarga korban, Hairiwati, korban pulang untuk mengajak saudara-saudaranya memancing. Bunga terlihat biasa saja, tanpa beban. Dia tak memperlihatkan gelagat mencurigakan, termasuk tanda bahwa dia ada masalah dengan seseorang.

”Dia (korban) sempat pulang ke rumah keluarga di Seruyan untuk memancing bersama kakak dan adiknya. Saat itu sih tidak ada tanda-tanda sedang ada masalah. Apa penyebabnya (tewas), saya tidak tahu,” kata Hairiwati, saat ditemui di kamar mayat RS Murjani Sampit untuk mengambil jenazah korban, Minggu (15/10).

Hairiwati menuturkan, korban tergolong orang yang mudah bergaul dan baik ke siapa saja. Pihak keluarga merasa syok atas kabar kematian perempuan muda itu. Bahkan, adik kandung korban, Jannah, tak henti-hentinya menangisi kematian kakaknya.

Menurut Jannah, kakaknya sangat baik padanya dan sering curhat jika ada masalah apa pun. Namun, menjelang kematiannya, korban sama sekali tidak pernah berkomunikasi dengan adiknya itu.

”Terakhir ngobrol dengan kakak (korban), pas pergi mancing sama-sama itu saja, setelahnya tidak pernah lagi kami berinteraksi, baik secara langsung maupun lewat handphone,” ujar gadis 16 tahun itu.

Berdasarkan keterangan keluarganya, korban sudah menikah dengan seorang pengusaha di bidang kelautan berinisial AT. Sejak menikah secara siri selama lebih dari dua tahun itu, biduk rumah tangga korban tidak pernah terdengar ada masalah. Pada 2016 lalu, korban sempat mengandung, namun keguguran.

AT merupakan suami yang kesekian kalinya. Dulu, sebelum bertemu dengan AT, korban sempat menikah beberapa kali, namun selalu kandas di tengah jalan.

”Dia (korban) itu sudah pernah menikah selama dua atau tiga kali kalau tidak salah. Pernikahannya selalu gagal. Lalu, ketemu dengan pak AT ini dan menikah dengannya sampai kematiannya itu,” kata salah seorang keluarga korban yang meminta namanya tak disebutkan.

Bunga merupakan anak keempat dari lima bersaudara. Dari kelima saudaranya itu, hanya dia yang tinggal di Sampit karena ikut dengan suaminya, AT.

Keterangan keluarga korban sekaligus mengonfirmasi keterangan polisi sebelumnya yang menyebutkan Bunga merupakan wanita simpanan seorang pengusaha di bidang pelayaran. Malam sebelum tewas, korban bepergian ke tempat hiburan malam dengan suaminya tersebut.

Meski disebut-sebut tak ada masalah dalam rumah tangganya, korban sempat mengungkap kegalauannya di media sosial, sehari sebelum tewas. Bahkan, saat malam dia bepergian bersama suaminya, Bunga membuat status yang diunggah di aplikasi Whatssapp, bahwa dia sedang merindukan seseorang.

Informasi yang dihimpun dari keterangan beberapa teman dekatnya, korban dikenal baik, namun dia kerap memamerkan kemesraannya dengan orang lain di hadapan teman-temannya. Dia juga disebut-sebut memiliki kekasih lain.

”Dia itu (korban) kalau dikatakan baik, memang baik orangnya. Kalau kata teman-teman yang lain itu menyebut, dia sering memamerkan kemesaraannya,” kata salah seorang teman korban.

 

Banyak Istri

Tewasnya Bunga juga membuat suaminya, AT, terpukul. Saat ditemui di kamar jenazah RSUD Murjani Sampit, pria itu nampak berduka. Dia berkali-kali mengusap air matanya karena tak sanggup menahan kesedihan atas kepergian istri mudanya itu.

Keterangan keluarga korban, AT memang terkenal memiliki banyak istri. Bunga merupakan istri ke empatnya (istri muda). Namun, berdasarkan pengamatan keluarga, tidak pernah ada perselisihan antara Bunga dengan istri suaminya yang lain.

”Meskipun dia (korban) istri muda, namun sampai saat ini tidak pernah ada percekcokan dengan para istri tua pak AT,” kata Hairiwati.

Kepada wartawan saat dibincangi, AT mengaku sempat mengantarkan korban pulang ke rumahnya, kemudian pergi. ”Iya, saya sempat mengantarkannya pulang. Saya benar-benar tidak menyangka dia pergi secepat ini,” katanya sambil menyeka air mata.

Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Kotim AKP Samsul Bahri mengatakan, proses penyelidikan kasus tersebut masih dalam tahap pengumpulan bukti, guna memperjelas motif dugaan penganiayaan dan menemukan pelaku utamanya. ”Masih proses mengumpulkan bukti-bukti dulu,” katanya. (ron/ign)


BACA JUGA

Rabu, 09 September 2015 22:17

Dishub Diminta Tambah Traffic Light

<p><strong>PALANGKA RAYA</strong> &ndash; DPRD Kota Palangka Raya menilai sejauh…
Sitemap
  • HOME
  • HOT NEWS
  • NEWS UPDATE
  • KOLOM
  • RAGAM INFO
  • INSPIRASI
  • FEATURE
  • OLAHRAGA
  • EKONOMI
Find Us
Copyright © 2016 PT Duta Prokal Multimedia | Terverifikasi Dewan Pers