SAMPIT | PANGKALANBUN | PALANGKA | KOTAWARINGIN | METROPOLIS | BARITO | GUMAS | DPRD SERUYAN

PANGKALANBUN

Rabu, 01 November 2017 15:29
Terjun dari Ketinggian 25 Meter, Lima Kali Pindah Kapal

Kesaksian Korban Terbakarnya KM Dharma Kencana II

PERAWATAN: Bibit Ruslan saat dirawat di RSUD Sultan Imanuddin Pangkalan Bun.(JOKO HARDYONO/RADAR SAMPIT)

Ruang dek kapal sudah tidak terlihat. Gelap pekat, penuh asap. Yang terdengar hanya teriakan. ”Ayo, naik ke atas.”

JOKO HARDYONO, Pangkalan Bun

Sabtu (28/10) sore, KM Dharma Kencana II mengangkat sauh dan berlayar dari Pelabuhan Tanjung Emas, Semarang. Tujuannya adalah Pelabuhan Dwikora, Pontianak. Baru sekitar sepuluh jam perjalanan, di perairan Karimun Jawa, tepatnya sebelum waktu subuh, Minggu (29/10), Bibit Ruslan berada di tangga antara dek kendaraan dengan dek penumpang.

Lalu, tampak kobaran api yang berasal dari mobil pada barisan paling belakang. Pria 59 tahun asal Demak utu mencoba melihat asal api. Namun, si jago merah sudah memakan dan menjalar ke atas dek kendaraan. Dengan cepat Bibit berusaha menyelamatkan diri sembari berteriak membangunkan penumpang lain yang sedang tertidur lelap.

Asap sudah mengepung seluruh dek penumpang. Yang terlihat hanya asap pekat dan terdengar suara riuh instruksi agar menyelamatkan ke dek kapal paling atas. Ada para korban yang berusaha menyelamatkan harta benda yang dibawa.

”Ada yang bisa bawa tas koper, ada yang hanya bawa badan. Sampai ada tas berisi duit ketinggalan, malah tas tidak isi duit yang dibawa. Sudah sampai dek atas, menangis,” ujar Bibit, saat dijumpai di Ruang Meranti RSUD Sultan Imanuddin, Pangkalan Bun, Selasa (31/10).

Ketika sampai pada bagian kapal paling atas, terlihat seperti lapangan dan semua penumpang berkumpul di sana. Bagi yang perempuan dan anak-anak, turun langsung ke laut melalui tangga darurat. Sedangkan bagi laki-laki langsung terjun dari ketinggian 25 meter.

Semua pelampung penyelamatan diturunkan terlebih dahulu termasuk sekoci. Satu per satu korban mencebur ke laut lepas. Api terus membesar, kondisi semakin panas. Kondisi itulah yang membuat Bibit tidak tahan lagi dan langsung menceburkan diri kelaut.

”Saya terjun itu, karena saya muslim, sambil mengucapkan Allahu Akbar. Saya sudah pasrah,” kata Bibit.

Ketika mencebur ke laut menggunakan pelampung, suaranya sudah tidak bisa keluar lagi. Hanya bisa melambaikan tangan untuk meminta pertolongan kepada para korban lain yang sudah menaiki sekoci terlebih dahulu. Bahkan dari yang nekat melompat itu, kata Bibit, ada penumpang yang lehernya patah. Namun, tidak berani berobat dikarenakan tidak ada biaya lagi. Padahal kru kapal sudah menyarankan untuk diobati karena semua biaya ditangung perusahaan dan asuransi.

”Jadi di air itu tangan saya saja yang minta tolong, saya sudah tidak bisa bicara, karena otot sudah mengumpul menjadi satu di punggung,” ungkap Bibit.

Sekitar jam lima pagi, matahari mulai muncul. Suasana sedikit terang, banyak korban yang berada di sekoci dan perahu karet. Sekoci yang ia tumpangi diprioritaskan untuk anak-anak dan perempuan. Sekoci tersebut terlihat sesak dan tidak ada ruang baginya, ia hanya ke bagian pada ujung depan sekoci. 

Sekitar tiga jam bertahan disekoci, ada ombak besar menghantam mereka dan ia pun terjatuh kembali ke laut. Beruntung tidak berapa lama ada perahu nelayan yang mendekat untuk memberi pertolongan. Bahkan kapal-kapal seperti tongkang juga muncul. Semua korban menaiki kapal tersebut.

”Saya naik ke kapal tongkang pakai kawat, sempat tergores telapak tangan karena mau terjatuh, goresan itu akan saya ingat sampai seumur hidup saya,” tegasnya.

Kapal Dharma Kencana II habis terbakar. Yang tersisia hanya bagian depan yang belum dilalap api ketika para korban sudah dievakuasi ke KM Kirana I. ”Sekitar jam dua siang sudah hampir habis, sudah pendek, sudah tidak kelihatan seperti kapal. Pertolongan sebanyak lima kali. Pertama sekoci, kapal ikan, kapal muat batu bara, kapal tongkang bekas oli, sampai akhirnya ke kapal Kirana,” ujar dia.

Suasana haru bagi dirinya dan penumpang yang lain ketika sampai di Pelabuhan Panglima Utar, Kumai, Kobar. Disambut seluruh tim evakuasi, mendapatkan pertolongan pertama oleh tim medis hingga akhirnya kini ia tinggal senidirian di Pangkalan Bun untuk menjalani perawatan. 

”Yang saya rasakan saat ini otot pinggang terasa sakit. Kemarin sudah di-rongten, saya tidak boleh jalan-jalan, harus istirahat, karena kalau salah gerak saya bisa lumpuh. Sudah ada Jasa Raharja ke sini, ada uang Rp 20 juta yang disiapkan oleh mereka. Kalau biayanya lebih, saya ongkos sendiri,” terangnya saat terbaring lemah dengan infus di tangan kanan dan mengenakan baju bekas BLH Kobar.

Sementara itu, Direktur RSUD Sultan Imanuddin Pangkalan Bun, drg Akhmad Faozan menerangkan, setelah mendapatkan korban penumpang Kapal Dharma Kencana II, korban langsung diterima oleh IGD untuk dilakukan pemeriksaan dan telah dikoordinasikan dengan dokter bedah.

”Hasil pemeriksaan ternyata korban sakit punggung belakang karena trauma, karena insha Allah tidak ada apa-apa pada bagian lain. Bapak ini posisinya kemarin terjun kena benturan, walau kena air tapi lumayan karena terjun dari ketinggian,” jelas Faozan.

Faozan menegaskan, korban saat ini masih dalam perawatan selama dua hari. Jumat (3/11) nanti korban baru bisa diperbolehkan pulang. ”Secara umum kondisi korban ini sehat sekali, untuk pembiayaan siap di-back up oleh pihak Jasa Raharja,” pungkasnya. (***/dwi)

 


BACA JUGA

Kamis, 21 Maret 2024 16:07

Petani Sawit Lamandau Bersertifikat RSPO Dapat Insentif

NANGA BULIK - Ratusan petani swadaya kelapa sawit di Desa…

Selasa, 30 Januari 2024 19:07

Dukung Pengembangan Pertanian, Pj Bupati Kobar Resmikan Penggilingan Padi di Desa Palih Baru

PANGKALAN BUN, radarsampit.com - Untuk mendukung produksi pangan di Kabupaten…

Rabu, 24 Januari 2024 11:13

Korban Mobil Ugal-ugalan di Pangkalan Bun Masih Koma

Empat korban pengemudi mobil ugal-ugalan di Pangkalan Bun, Kabupaten Kotawaringin…

Selasa, 23 Januari 2024 01:06

Seruduk Tiga Pemotor, Mobil Remuk Diamuk Massa di Pangkalan Bun

Sebuah mobil dengan nomor pelat KH **** RA di Pangkalan…

Selasa, 23 Januari 2024 00:55

Kamar Pasien Kelas III RSSI Pangkalan Bun Perlu Penambahan

Sejumlah fasilitas dan ruang rawat inap di Rumah Sakit Umum…

Selasa, 23 Januari 2024 00:53

ODGJ Kian Menjamur di Pangkalan Bun

Orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) kian menjamur di Kota Pangkalan…

Senin, 22 Januari 2024 19:40

Pj Bupati Kobar Budi Santosa Ingin Kembalikan Adipura ke Kota Pangkalan Bun

PANGKALAN BUN - Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) di bawah…

Minggu, 21 Januari 2024 11:45

Rody, Juni, atau Aida yang Bakal Jadi Sekda Kobar?

Dari delapan calon Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Kotawaringin Barat yang…

Minggu, 21 Januari 2024 11:17

Warga Pangkalan Bun Keluhkan Ceceran Sampah dari Truk Pengangkut

Aktivitas truk pengangkut sampah dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten…

Minggu, 21 Januari 2024 11:13

Dua Joki Judi Online di Pangkalan Bun Diringkus Polisi

Polres Kotawaringin Barat berhasil mengungkap praktek perjudian online dengan meringkus…
Sitemap
  • HOME
  • HOT NEWS
  • NEWS UPDATE
  • KOLOM
  • RAGAM INFO
  • INSPIRASI
  • FEATURE
  • OLAHRAGA
  • EKONOMI
Find Us
Copyright © 2016 PT Duta Prokal Multimedia | Terverifikasi Dewan Pers