KASONGAN – Akses ke Desa Telangkah Kecamatan Katingan Hilir terancam, setelah beton pondasi jembatan gantung berusia sekitar 27 tahun tersebut ambruk. Belum diketahui pasti penyebabnya, tapi yang jelas warga mulai mengeluhkan kondisi tersebut.
Frengky (25) warga Desa Telangkah menuturkan, ambruknya pondasi tersebut sudah terjadi sejak lama. Agar bisa dilalui kendaraan bermotor, warga bergotong royong memperbaiki seadanya.
”Pondasinya turun, sehingga masyarakat membuat susunan papan agar tetap bisa dilalui kendaraan," ungkapnya, Minggu (5/11).
Menurutnya, kejadian tersebut sudah berlangsung sejak pertengahan tahun 2017 lalu. Masyarakat hanya bisa bertahan dengan kondisi itu sembari berhati-hati saat melalui jembatan tersebut.
”Kami memohon perhatian Pemkab Katingan dan minta perbaikkan jembatan ini menjadi program prioritas tahun depan," harapnya.
Sebab, lanjutnya, jembatan tersebut merupakan akses andalan masyarakat di beberapa kecamatan, walaupun saat ini jembatan Sei Kalanaman sudah dapat dilalui masyarakat.
”Jangan sampai menunggu ada korban baru pemerintah memperbaikinya. Walaupun sudah ada alternatif jembatan yang lebih baik, seharusnya jembatan gantung ini tetap diperhatikan," pintanya.
Toyu, Kades Telangkah mengatakan, sebelumnya sudah menyampaikan kerusakan jembatan gantung tersebut kepada pemkab, tapi belum mendapat jawaban yang memuaskan.
”Pondasinya ambruk hampir tidak dapat dilewati lagi. Kami sudah beberapa kali kerja bakti untuk memperbaiki lantai bagian ujung jembatan yang sudah ambruk," jelasnya.
Jembatan gantung tersebut merupakan proyek pemerintah pusat yang dibangun sejak tahun 1991 hingga 1992 lalu. Kontruksi yang terbuat baja kini mulai berkarat. Bahkan lantai jembatan yang awalnya terbuat dari plat baja sudah rusak. Sekarang perannya diganti menggunakan papan ulin. Dibeberapa titik bahkan alas kayu kondisinya mulai rusak berat, sehingga rawan menimbulkan kecelakaan. (agg/ign)