PANGKALAN BUN-Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Kotawaringin Barat terus melakukan pendataan terhadap para Pekerja Seks Komersial (PSK), terutama yang berada di lokalisasi. Hingga kini diklaim, jumlah PSK di Kobar terus berkurang.
Kepala Dinas Sosial Kobar Gusti Nur Aini mengatakan, pihaknya terus melakukan pendataan terhadap PSK di lokalisasi yang ada di Sungai Pakit Kecamatan Pangkalan Banteng, Simpang Kodok di Kecamatan Pangkalan Lada dan PSK Dukuh Moda di Desa Pasir Panjang, Kecamatan Arut Selatan.
"Tiga lokalisasi itu terus kita awasi. Termasuk pendataan juga kita lakukan rutin setiap tiga bulan. Jumlahnya tidak sampai 200. Padahal sebelumnya lebih dari 250 an PSK," ujarnya.
Lebih lanjut dikatakan, khusus untuk di lokalisasi Dukuh Mola saja, yang dulunya banyak sekarang jumlahnya sudah banyak berkurang. Terdata pihaknya hingga akhir Oktober tadi, hanya sisa 96 PSK.
"Jumlah ini jauh berkurang, karena dulu antara 130 sampai 160 an PSK. Sekarang banyak yang pulang sendiri dan wisma juga banyak yang kosong. Mengingat lokalisasi di Dukuh Mola ini juga berada di dalam hutan. Selain itu masyarakat juga takut dengan penyakit menular seperti HIV/AIDS,” papar Nur Aini.
Sementara itu, terkait rencana penutupan lokalisasi, hingga kini Pemkab Kobar belum menetapkan target. Kendati rencana penutupan semua lokalisasi sudah digaungkan sejak tahun 2015 lalu.
"Terkait penutupan lokalisasi sudah kita sosialisasikan terus. Namun aksinya belum tahu kapan. Mengingat penutupan lokalisasi juga perlu anggaran. Sementara kami sudah mengusulkan anggaran untuk penutupan lokalisasi," pungkas Nur Aini.
Dirinya berharap, di tahun 2018 mulai dilakukan upaya penutupan dengan berbagai cara, namun bertahap. Kemudian di tahun 2019 lokalisasi di Kobar isa ditutup semua. (rin/gus)