SAMPIT | PANGKALANBUN | PALANGKA | KOTAWARINGIN | METROPOLIS | BARITO | GUMAS | DPRD SERUYAN

METROPOLIS

Rabu, 15 November 2017 10:50
Penutupan Lokalisasi, Protes Terus Bermunculan

PSK Penderita HIV/AIDS Tak Dapat Santunan

ILUSTRASI.(NET)

SAMPIT – Protes terhadap Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kotawaringin Timur (Kotim) terkait bantuan sebagai kompensasi penutupan lokalisasi terus mengalir. SLT (38), penderita penyakit HIV/AIDS, protes karena tak menerima santunan.

Selain tak ada biaya untuk pulang kampung ke Kabupaten Blitar, Jawa Timur, untuk berobat juga perempuan itu kebingungan. Apabila lokalisasi ditutup total, perempuan yang berprofesi sebagai pekerja seks komersial itu bakal tak ada penghasilan lagi untuk membayar ongkos medis yang cukup mahal. 

SLT yang sudah tiga tahun menderita penyakit tersebut, merasa tak diperhatikan dan hanya mendapat janji manis dari Pemkab Kotim. ”Padahal, katanya semua PSK di lokalisasi berhak mendapatkan santunan pemulangan,” katanya, Selasa (14/11).

Protes terhadap kebijakan bantuan itu sebelumnya PSK lainnya, IS (34), Jumat (10/11) lalu. Dia menilai Dinsos Kotim tak adil melakukan pendataan terhadap PSK. Kemudian, keberatan juga disampaikan RN (34), Senin (13/11). Menurutnya, sebanyak 65 PSK tak mendapat bantuan yang dijanjikan. Pemkab dinilai tebang pilih memberikan bantuan sosial.

SLT meragukan alasan Dinas Sosial (Dinsos) Kotim yang mengatakan, ada PSK yang tidak terdata karena dinilai tak bekerja di lokalisasi tersebut, sementara dia sudah lama berdiam di lokaliasi yang dikenal dengan sebutan Pal 12 tersebut.

”Keluhan serta sodoran identitas diri atau KTP selalu kami ajukan kepada petugas Dinsos Kotim, baik di lapangan maupun kantor. Tetapi, selalu ditolak dengan alasan data yang diambil pada Agustus 2017 sudah ditutup dan dikunci. Padahal, saya dan teman-teman (PSK) masih aktif dan bekerja di lokaliasi Pal 12,” katanya.

Lebih lanjut SLT menegaskan, dinas kesehatan dan dinas sosial sebenarnya tahu dia bekerja di lokalisasi itu karena instansi tersebut yang mengetahui pengobatannya. Hal yang membuatnya keberatan, ketika dikatakan tidak terdaftar sebagai penerima santunan karena alasan yang tak masuk akal.

SLT mengaku telah mangadukan Dinas Sosial (Dinsos) ke DPRD dan Pemkab Kotim. Dia menuding instansi tersebut tebang pilih dan mengabaikan hak mereka sebagai penerima santunan. Dia berharap aparat penegak hukum membantu sesuai yang dijanjikan Kemensos.

”Bukan cuma saya sendiri yang tidak dapat santunan. Ada 65 orang yang tidak terdaftar. Kami bukannya menolak (lokalisasi) ditutup. Kami setuju. Jika diminta hari ini ditutup, tidak masalah, tetapi PSK harus pulang semua. Harus rata mendapat santunan. Biar kami bisa memulai hidup baru,” katanya.

Menurutnya, tak mudah menjadi seorang wanita penghibur. Namun, hal itu juga bukan keinginan mereka untuk memilih pekerjaan tersebut, melainkan karena kondisi ekonomi dan keterbatasan keterampilan yang dimiliki.

SLT mengaku hampir sepuluh tahun menjadi PSK dan sudah pernah didata beberapa kali sebelumnya. Rencananya, hari ini (15/11), jika tak ada tanggapan dari Pemkab Kotim yang memperjuangkan nasib mereka, masalah itu akan resmi diadukan ke polisi dengan laporan hak mereka tak diberikan. (mir/ign


BACA JUGA

Rabu, 24 Januari 2024 11:16

Di Kalteng Sejak Oktober Tahun Lalu Penarikan Uang Melonjak Ratusan Miliar

Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Kalimantan Tengah (Kalteng) mencatat ada…

Selasa, 23 Januari 2024 01:01

Pelaku Percobaan Pemerkosaan di Kalteng Ini Ternyata Masih Kerabat Korban

AK (30), pelaku percobaan pemerkosaan terhadap gadis desa berusia 18…

Minggu, 21 Januari 2024 11:06

Ada Caleg Siapkan Uang Melimpah Jelang Coblosan, Ngakunya untuk Tim Pemenangan dan Relawan

Kurang dari satu bulan lagi Pemilu 2024 digelar. Calon anggota…

Sabtu, 20 Januari 2024 00:38

Sudah Dua Tahun, Misteri Kematian Hotma Hutauruk Belum Terungkap

Kepolisian Resor Kotawaringin Timur (Polres Kotim) mengalami kesulitan mengungkapkan kasus…

Sabtu, 20 Januari 2024 00:31

Lingkar Selatan Sampit Masih Jadi Sarang Prostitusi di Kalteng

Praktik prostitusi di Jalan Lingkar Selatan, Sampit, Kalimantan Tengah masih…

Kamis, 18 Januari 2024 11:10

Jualan Narkoba, Haji Gaul di Kalteng Ini Akhirnya Masuk Penjara

Perilaku kakek setengah abad ini tak patut dicontoh. Seharusnya dia…

Kamis, 18 Januari 2024 11:08

Gagal Perkosa Gadis Tetangga, Pemuda di Kalteng Ini Masuk Bui

AK, pria asal Desa Terantang Hilir, Kecamatan Seranau, Kabupaten Kotawaringin…

Kamis, 18 Januari 2024 11:05

Akhirnya Kejati Kalteng Tahan Dua Tersangka Korupsi BOK Dinkes Barsel

Dugaan tindak pidana korupsi dana Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) di…

Kamis, 18 Januari 2024 11:02

Algojo Bentrok Perebutan Kebun Kelapa Sawit di Kalteng Sama-Sama Dibui

Kasus perkelahian maut akibat berebut kebun sawit di Desa Pelantaran…

Rabu, 17 Januari 2024 11:26
Direncanakan Jadi Lokasi Destinasi Wisata Taman Satwa

Di Pulau Hanibung, Tidak Hanya Buaya, Sejumlah Satwa Liar Dilindungi Bisa Hidup Bebas Di Sana

Rencana Bupati Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) Halikinnor meninjau Pulau Hanibung…
Sitemap
  • HOME
  • HOT NEWS
  • NEWS UPDATE
  • KOLOM
  • RAGAM INFO
  • INSPIRASI
  • FEATURE
  • OLAHRAGA
  • EKONOMI
Find Us
Copyright © 2016 PT Duta Prokal Multimedia | Terverifikasi Dewan Pers