SAMPIT – Seringnya patroli polisi dalam merazia beberapa lokasi sepi serta mengunjungi perkampungan untuk membantu mengamankan lingkungan, diduga membuat pelaku kriminal seperti maling mengubah jam aksinya. Hal itu diungkapkan oleh Kapolsek Baamang, AKP Agoes Tri, Senin (20/11).
Agoes mengatakan, giat yang dilakukan aparat kepolisian pada jam rawan di malam hari, rupanya membawa dampak pada aksi kriminalitas. Banyak pelaku kejahatan yang mengubah jam operasinya di siang hari untuk menghindari aparat kepolisian.
”Mereka (pelaku kejahatan) mengubah jam operasi dari malam ke siang. Itu karena kami banyak melakukan patroli di waktu malam dengan banyak personel. Namun, yang menjadi catatan, bagaimana menanggulangi aksi kriminal di siang hari?" ujarnya.
Agoes menjelaskan, untuk dapat mengatasi aksi kriminalitas saat siang, diperlukan banyak kewaspadaan dari masyarakat di lingkungan masing-masing. Jika diserahkan kepada polisi saja, pengamanan untuk mencegah aksi pencurian dan tindak pidana lain tidak akan maksimal.
Selain itu, lanjutnya, diperlukan kesadaran warga untuk menerapkan self defense (pertahanan diri) dalam menjaga barang-barang berharga dengan tidak membiarkan rumah dalam keadaan kosong. Namun, alasan kesibukan juga harus diperhatikan.
Banyaknya status sosial masyarakat yang tinggi, mengharuskan mereka berada di luar rumah dalam waktu lama. Hal ini dapat diatasi dengan meminta bantuan tetangga sekitar atau petugas keamanan lingkungan untuk menjaga rumah tersebut dari jarak jauh.
”Memang, terkadang banyak warga yang sibuk. Karena itu, usahakan meminta bantuan tetangga yang waktu berada di rumahnya banyak, untuk menitipkan rumah itu agar diawasi. Namun, tidak semua tetangga dan keamanan kampung yang bisa seperti itu, karena kesibukan mereka juga banyak," tambahnya.
Oleh karena itu, cara paling ampuh menurut Agoes, dengan menghidupkan siskamling di dua waktu yang berbeda, malam dan siang hari. Dengan begitu, diharapkan sistem pengamanan dapat berjalan dengan maksimal.
Masyarakat juga sepaham dengan Agoes. Mereka mengatakan, untuk menghindari aksi pencurian di siang bolong, diperlukan kesigapan dan keberadaan petugas keamanan kampung di dua waktu tersebut.
Mereka juga berharap aparat kepolisian mau untuk meluangkan waktunya mengecek lingkungan di wilayah hukum Polsek tertentu pada siang hari dan melakukan patroli keliling bersama petugas siskamling.
"Memang harus ada penjagaan di dua waktu, malam dan siang. Selama ini, pengamanan malam memang bagus, tapi justru di siang harinya kendor. Sebab itu, kami (masyarakat) berharap aparat kepolisian meluangkan waktu untuk berkeliling kampung demi menjaga rasa aman warga dari aksi kriminal sepertu pencurian itu," kata Adiatma, warga Jalan Tidar. (ron/ign)