SAMPIT | PANGKALANBUN | PALANGKA | KOTAWARINGIN | METROPOLIS | BARITO | GUMAS | DPRD SERUYAN

SAMPIT

Senin, 27 November 2017 08:16
Musibah di Hari Guru, Titian Ambruk, Guru-Guru Tercebur ke Sungai
PERISTIWA NAAS : Akibat jembatan tidak layak lima guru tercebur ke sungai mentaya. Mereka ditolong oleh guru lainnya dan motoris.(IST/RADAR SAMPIT)

SAMPIT – Lima guru dari SDN 2 Batuah dan SMPN Satap 1 Seranau, Kecamatan Seranau, tercebur ke Sungai Mentaya, Sabtu (25/11) siang. Mereka terjatuh ketika melewati titian menuju kelotok di Dusun Tamiayangan RT 4 Desa Batuah, Kecamatan Seranau, Kabupaten Kotawaringin Timur.

Informasi dihimpun Radar Sampit, para guru yang mengenakan pakaian khas PGRI itu menghadiri undangan warga di sekitar sekolahan usai mengajar. Setelah menghadiri undangan, mereka pamit pulang. Sebelum naik kelotok, mereka melewati titian berbahan kayu meranti sepanjang enam meter dan lebar 1,5 meter. Saat berada di tengah titian, tiba-tiba goyang, lalu titian ambruk.  

Rusniah, guru yang ikut dalam rombongan, mengatakan, awalnya ada tujuh guru dari SDN 2 Batuah dan SMP Satap 1 Seranau hendak pulang. Mereka kemudian melintasi sebuah jembatan kayu secara bergantian.

”Kami hendak menumpang kelotok dengan melintasi jembatan di Desa Batuah. Ada tujuh orang yang ada di sana, kami bergiliran melewati jembatan itu,” katanya, Minggu (26/11) siang.

Satu guru bernama Fitriah sudah berhasil melintas titian. Enam lainnya menunggu. Kemudian, lima orang menyeberang secara bersamaan namun diberi jarak, sementara Rusniah masih menunggu giliran. Karena kondisi kayu sudah lapuk, titian tersebut ambruk.  

Lima guru yang tercebur bernama Ardiah, Nurul Hasinah, Gusti Hanifah, Wiwi Susani dan Gustianur. Dari kelima korban, Wiwi Susani yang merupakan guru SDN 2 Batuah tengah hamil enam bulan. 

Gustianur, suami Wiwi Susani, mengatakan bahwa istrinya mengalami trauma. ”Ada yang trauma, termasuk istri saya. Dia sedang hamil. Kata bidan, anak dalam kandungan tidak apa-apa. Rencananya tetap akan saya bawa ke dokter untuk diperiksa lebih lanjut,” ujar Gustianur yang juga guru di SMPN Satap 1 Seranau usai mengikuti upacara HUT PGRI ke 72 dan HGN ke 24 di halaman Pemkab Kotim, Minggu (26/11) pagi.  

Senada disampaikan Kepala SDN 2 Batuah dan SMPN Satap 1 Seranau Patekuk Rohman. Pada saat kejadian, dia sudah berada dekat kelotok yang siap mengantarkan mereka pulang ke seberang. “Ada lima guru kami yang tercebur ke Sungai Mentaya karena titian ambruk. Kejadiannya sekitar jam dua belas siang,” ucap Patekuk.

Kepala UPT Disdik Kecamatan Seranau H Sih Widada membenarkan bahwa ada beberapa guru yang mengajar di SDN 2 Batuah dan SMPN Satap 1 Seranau tercebur ke Sungai Mentaya. “Saya dapat laporan dari kepala sekolah. Ada lima guru tercebur karena jembatan yang mereka lewati patah,” ujar Widada.

Terkait peristiwa itu, dia mengusulkan kepada Pemerintahan Desa Batuah Kecamatan Seranau atau pihak terkait agar memperhatikan jembatan atau dermaga di desa agar layak digunakan. “Cukup sekali ini saja kejadian yang menimpa para guru. Semoga tidak ada korban lainnya hanya karena dermaga yang tidak layak,” tegasnya. (fin/ron/yit)


BACA JUGA

Rabu, 09 September 2015 22:17

Dishub Diminta Tambah Traffic Light

<p><strong>PALANGKA RAYA</strong> &ndash; DPRD Kota Palangka Raya menilai sejauh…
Sitemap
  • HOME
  • HOT NEWS
  • NEWS UPDATE
  • KOLOM
  • RAGAM INFO
  • INSPIRASI
  • FEATURE
  • OLAHRAGA
  • EKONOMI
Find Us
Copyright © 2016 PT Duta Prokal Multimedia | Terverifikasi Dewan Pers