KUALA KURUN – Pelayanan Sosial Dasar (PSD) yang merupakan program Generasi Sehat dan Cerdas (GCS) di Kabupaten Gunung Mas (Gumas) saat ini sangat berpengaruh positif bagi masyarakat, khususnya pada peningkatan kualitas pemenuhan layanan sosial dasar masyarakat bidang kesehatan, pendidikan dan gizi.
”Meski positif, namun tingkat kesehatan dan pendidikan pada rumah tangga miskin masih rendah, sehingga ini pula yang menjadi tantangan utama program tersebut. Termasuk memberikan dan perkuat paradigma yang benar kepada masyarakat tentang arti penting kesehatan dan pendidikan bagi kelangsungan hidup mereka,” ucap Plt Sekda Kabupaten Gumas Ambo Jabar pada Workshop Evaluasi PSD, di Aula BP3D, Rabu (6/12) pagi.
Sejauh ini, kata dia, bentuk layanan kesehatan dan pendidikan kurang memperhatikan kondisi sosial budaya masyarakat miskin, biaya yang cukup tinggi, lokasi yang jauh, waktu yang kurang sesuai dengan pola aktivitas anggota keluarga miskin. Untuk itu, perlu adanya upaya sistematis untuk mengatasinya.
”Upaya yang dirancang tersebut tentunya harus sesuai dengan kondisi dan kebutuhan masyarakat, yaitu dengan menggunakan pendekatan partisipatif dari masyarakat itu sendiri,” ujarnya.
Melalui kegiatan ini, ujar dia, diharapkan mampu meningkatkan kinerja program penanggulangan kemiskinan di daerah ini, melalui perumusan kebijakan yang komprehensip terkait pengelolaan GSC dan keberlanjutan kegiatan PSD di Kabupaten Gumas.
”Agar bisa mewujudkan itu semua, dibutuhkan sinergitas dari semua pihak baik itu dari pemerintah pusat, pemerintah daerah dan seluruh elemen masyarakat, dan lintas sektoral dari dinas terkait,” terangnya.
Ke depan, lanjut Ambo, program GSC selama ini harus dipastikan masuk kedalam perencanaan dan penganggaran baik desa melalui RPJMDesa, RKPDesa, dan APBDesa maupun SKPD melalui RKA dan DPA. Disamping itu, SOPD dan pemerintah desa harus memperjelas tugas dan kewenangan untuk mempertajam tugas perencanaan dan pembangunan.
”Kita juga harus membangun komitmen dan aksi nyata penanggulangan masalah-masalah kesehatan, pendidikan dan pemenuhan gizi masyarakat melalui program serta kegiatan SOPD,” katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD) Kabupaten Gumas Yulius Agau menuturkan, workshop ini bertujuan untuk memperkuat komitmen pemerintah daerah dan DPRD dalam upaya penanggulangan kemiskinan dan pemberdayaan masyarakat, memperkuat koordinasi lintas sektoral, menyusun matriks rencana aksi bidang PSD di desa.
”Melalui ini akan dihasilkan komitmen tertulis dalam memperkuat kerja sama dan koordinasi lintas sektoral terutama penyedia layanan, serta ada komitmen untuk penyediaan sumber daya pendukung pelaksanaan GSC. Untuk peserta workshop berjumlah 40 orang, dengan rincian 14 orang dari kabupaten dan 26 orang dari kecamatan,” tandasnya. (arm/oes)