NANGA BULIK – Wabah difteri sedang menjadi perhatian publik dan menimbulkan kekhawatiran banyak pihak, ada yang mengaitkan penyebabnya konsumsi jajanan yang tidak higienis.
Plt Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Lamandau, Friaraiyatini SKM, Mkes mengatakan bahwa sampai saat ini di Kabupaten Lamandau belum terdeteksi adanya pasien yang terkena difteri, baik di RSUD Lamandau, atau Puskesmas-Puskesmas.
"Sampai sekarang belum mendapat laporan kasus. Sedangkan untuk vaksinnya tersedia cukup di semua layanan kesehatan, karena sebenarnya vaksin yang biasa diberikan kepada balita," ujar Friaraiyatini, Jumat (15/12).
Menurutnya, sudah sejak lama pemerintah telah menyiapkan vaksi difteri yang biasanya diberikan lewat imunisasi DPT (Difteri, Pertusis, dan Tetanus) semenjak bayi berusia 2 bulan.
"Untuk anak usia di atas 7 tahun diberikan vaksin Td atau Tdap. Vaksin Td atau Tdap akan melindungi terhadap DPT, yang harus diulang setiap 10 tahun sekali. Ini juga termasuk untuk orang dewasa," bebernya.
Mengenai ketersediaan stok vaksin untuk imunisasi DPT tersedia cukup di RSUD dan Puskesmas-Puskesmas, dikarenakan memang merupakan vaksin imunisasi yang diberikan rutin.
Sementara untuk wabah difteri yang beredar, Kementerian Kesehatan maupun Dinas Kesehatan Provinsi belum memberikan petunjuk tentang penanganan lebih lanjut, sehingga Dinkes Kabupaten tetap melaksanakan kegiatan pemberian imunisasi DPT secara rutin serta pemantauan terhadap gejala penyakit yang mengemuka.
Difteri adalah penyakit menular akibat bakteri yang menyerang selaput lendir pada hidung dan tenggorokan. Penyakit ini menyebabkan kematian karena bakteri menyumbat saluran pernapasan, menimbulkan komplikasi miokarditis atau radang pada dinding jantung bagian tengah, dan berakhir dengan gagal ginjal serta gagal sirkulasi.
Gejalanya adalah demam hingga 38 derajat celsius, munculnya selaput putih di tenggorokan, rasa sakit saat menelan, leher membengkak, serta sesak napas dan suara mengorok.
Difteri termasuk salah satu penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi dan imunisasi terhadap difteri termasuk ke dalam program imunisasi wajib pemerintah Indonesia.
"Selain dengan vaksin, pencegahan tambahan adalah dengan menjaga pola hidup bersih dan sehat, dengan menjaga makanan, kebersihan lingkungan dan olaharaga," imbaunya. (mex/fm)