PALANGKA RAYA – Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) memastikan akan menguji kompetensi guru honorer SMA di Bumi Tambun Bungai. Hal itu bertujuan untuk melihat seberapa jauh kemampuan yang dimiliki guru honor.
Kepala Dinas Pendidikan Kalteng Slamet Winaryo mengatakan, berdasarkan data, jumlah guru honorer SMA tercatat sebanyak 2.880 orang. Poin yang nanti lebih ditekankan dalam ujian yang dimaksud mencakup kemampuan mengajar.
”Ini seperti uji ulang kemampuan mereka. Jadi, ini hanya guru honorer SMA yang memang jadi kewenangan provinsi. Kami nanti akan lihat bagaimana kompetensi mereka,” kata Slamet.
Slamet mengatakan, kebijakan tersebut menindaklanjuti arahan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI Perwakilan Kalteng. Dalam arahannya, BPK meminta guru honorer bentul-betul berkompeten, sehingga pemerintah provinsi bisa menjalin kontrak dengan yang bersangkutan.
”Ya, itu sesuai dengan petunjuk dan arahan BPK RI. Jadi, diharapkan ada tes kompetensi untuk mengukur seberapa profesional guru honorer ini dalam melakukan pengajaran di sekolah. Ini perlu dilakukan sebelum dikontrak oleh pemerintah,” jelasnya.
Lebih lanjut dia mengatakan, dengan sudah dilakukan pengujian, akan dapat dilihat seberapa besar potensi yang dimiliki guru honorer. Disinggung apakah akan terjadi pengurangan jumlah guru honorer apabila ada yang punya nilai kurang, Slamet menegaskan, jumlah guru tidak menutup kemungkinan berkurang.
”Jadi ini penting bagi guru honorer, agar mengasah kemampuannya. Jika tidak bersungguh-sungguh belajar meningkatkan kemampuannya, tidak menutup kemungkinan akan tersingkir,” katanya.
Dia mengharapkan guru honorer mampu meningkatkan kompetensinya. Meski hanya honorer, dia berpendapat peran mereka sangat diperlukan dalam mengembangkan sektor pendidikan di provinsi ini.
”Untuk itu, pemerintah sangat menuntut pemampuan guru honorer ini. Biar bagaimana pun juga, memajukan sektor pendidikan perlu peran semua pihak,” ujar Slamet. (sho/ign)