KUALA KURUN – Setelah Kecamatan Manuhing dan Kahayan Hulu Utara (Kahut), rangkaian pelaksanaan pasar murah menjelang Hari Natal Tahun 2017 resmi berakhir di Kelurahan Sepang Simin, Kecamatan Sepang. Ratusan masyarakat rela antre untuk mendapatkan paket sembilan bahan pokok (sembako) murah yang dijual Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Gunung Mas (Gumas).
”Sama seperti di dua kecamatan sebelumnya, masyarakat di Kecamatan Sepang ini berbondong-bondong datang dan rela mengantre untuk mendapatkan paket sembako murah yang kita jual,” ucap Kepala Disperindag Kabupaten Gumas Yulianus Umar melalui Kabid Perdagangan Jusie kepada Radar Sampit, Minggu (17/12) pagi.
Di sini, lanjut dia, ada 600 paket sembako yang dibagikan, yakni paket 1 berupa beras 10 kilogram yang dijual Rp 90 ribu. Kemudian, paket 2 terdiri dari dua kilogram gula, minyak goreng dua liter, sirup satu botol, dua kaleng susu, dan lima bungkus mi instan, dengan harga Rp 60 ribu. Lalu paket 3 berisi setengah kilogram bawang putih dan bawang merah, dengan harga Rp 25 ribu.
”Jika digabungkan dari keseluruhan paket tersebut, masyarakat hanya mengeluarkan uang sebesar Rp 175 ribu untuk mendapatkan semua paket itu,” terangnya.
Dia menuturkan, harga paket sembako yang dijual ke masyarakat ini jauh lebih murah sekitar 30 persen dengan harga di pasaran. Hal tersebut pun sesuai dengan petunjuk dari provinsi, sekitar 30-35 persen yang bisa disubsidi untuk masyarakat.
”Di dalam setiap pelaksanaan pasar murah ini, kita selalu memprioritaskan masyarakat tidak mampu dan pekerja berat. Kita berharap kehadiran pasar murah ini dapat membantu ekonomi mereka, khususnya yang tidak mampu,” tuturnya.
Sepanjang tahun 2017, lanjut dia, pelaksanaan pasar murah tersebut selalu dipadati masyarakat, karena dijual dengan harga yang pantas dan terjangkau untuk masyarakat tidak mampu. Mereka pun menginginkan agar kegiatan seperti ini terus digelar setiap bulan ke setiap kecamatan.
”Kita sebenarnya ingin pasar murah tersebut digelar di semua kecamatan. Namun, karena keterbatasan dana, sehingga rencana tersebut belum bisa terealisasikan,” pungkasnya. (arm/oes)