MUARA TEWEH – Suda merupakan hal yang wajar jika masyarakat Kabupaten Batara yang telah terdaftar ikut kepesertaan BPJS Kesehatan, ketika berobat ke RSUD Muara Teweh mengharapkan tidak mengeluarkan biaya. Namun kenyataannya, masih ada terdengar keluhan warga, terkait masalah obat yang diresepkan oleh dokter, yang teryata tidak ada ditanggung oleh pihak BPJS, sehingga warga harus mengeluarkan biaya untuk menebus atau membeli obat itu. Hal ini menjadi perhatian Anggota DPRD Batara, Surianor SE.
Surianor mengatakan, seperti diketahui untuk masalah obat, memang ada yang ditanggung oleh BPJS Kesehatan dan ada pula yang tidak ditanggung. Oleh karena itu, ia mengharapkan, agar kedepan antara dokter di RSUD Muara Teweh yang memberi resep obat dan pihak BPJS sinkron mengenai obat.
“Artinya obat yang diresep itu dipastikan masuk dalam tanggungan BPJS Kesehatan,” ungkapnya.
Ini dilakukan, imbuhnya, guna meminimalisir keluhan dari masyarakat dan juga semakin baiknya pelayanan di rumah sakit kebanggaan warga Kabupaten Batara tersebut.
“Kedepan masih terus perlu perbaikan, artinya supaya obat yang diresepkan oleh dokter memang ada dan ditanggung BPJS,” kata Surianor beberapa waktu lalu.
Selain itu pula, anggota dewan dari Dapil III ini ia juga mengingatkan kepada pihak rumah sakit, agar memperhatikan stok obat dan stok-stok penting lainnya dalam rangka melakukan pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Jangan sampai-sampai di rumah sakit terjadi kekosongan.
“Dulu saya pernah mengurus warga dari Desa Muara Pari yang berobat ke RSUD Muara Teweh, waktu itu pasien ingin dirontgen tapi ternyata filmnya tidak ada. Ditanya apakah bisa membeli dan ternyata juga tidak bisa. Padahal rumah sakit ini satu-satunya rumah sakit yang ada di Batara,” ujarnya.(viv/vin)