PALANGKA RAYA – Delapan kupu-kupu malam (baca: pekerja seks komersial/PSK) alias pramu nikmat dan tiga pria hidung belang terpaksa berurusan dengan Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Kalteng. Mereka diamankan karena terindikasi sebagai pengguna narkoba jenis sabu.
Seluruhnya diangkut ke markas BNNP usai petugas gabungan Polisi, TNI dan BNN menggelar tes urine di Lokalisasi Bungkit Sungai alias Pal 12, Palangka Raya, Kamis (21/12) dini hari. Sempat terjadi terjadi ketegangan kala kegiatan operasi bersih tanpa narkoba (Bersinar) itu dilakukan. Dua orang pria tak dikenal melawan dan memaki petugas dengan sumpah serapah.
Kini ketiganya berhasil diamankan di Mapolda Kalteng untuk diperiksa. Sedangkan sebanyak 11 pria dan wanita lainnya diamankan di BNNP Kalteng dan menjalani asessmen, sekaligus didalami dimana barang haram itu didapat oleh mereka.
“Dari kompleks lokalisasi Km 12 kita amankan 11 orang, pria dan wanita. Tetapi ada dua pria lain diamankan di Mapolda Kalteng karena melawan petugas dan memaki petugas dengan kata-kata tak bijaksana. Kalau ini sasaran terutama korban penyalahgunaan narkoba yang terindikasi,” tutur Kepala Bidang Pemberantasan BNNP Kalteng AKBP I Made Kariada usai kegiatan, Kamis (21/12) dini hari.
Made mengungkapkan langkah ini merupakan program kerja BNNP Kalteng, Polda Kalteng, TNI dan unsur terkait sebagai wujud nyata menjadikan Kalteng bersinar, sekaligus melakukan kegiatan dalam rangka pencegahan pemberantasam, penyalahgunaan dan peredaran gelap dalam wilayah hukum Provinsi Kalteng.
“Dipilih lokalisasi (alasannya, Red)karena sebelum melakukan kegiatan kami melakukan penyelidikan lebih awal. Dimungkinkan di tempat hiburan, lokalisasi maupun tempat lainnya yang dicurigai terjadi penyalahgunaan narkoba. Ini hasilnya kita lidik dan tahap selanjutnya dilakukan asessmen,” tegas perwira menengah Polri ini.
Sementara itu, salah seorang wanita yang terjaring, JU mengatakan ia memang terkadang menggunakan barang haram tersebut agar tidak mengantuk dan memiliki penampilan ceria, saat bekerja maupun melayani tamu-tamu. Namun tidak menggunakan narkotika tersebut secara rutin.
”Sudah lama itu makainya, ya buat stamina karena kerjanya malam.Ingin sembuh semoga nanti bisa disembuhkan biar tak makai lagi,” ucapnya sambil tertunduk.
Pantauan Radar Palangka ada insiden saat dilakukan tes urine, ada dua orang warga yang diduga menolak bahkan berusaha menyerang petugas gabungan BNNP bersama Polda Kalteng.Namun karena kesigapan petugas, keduanya berhasil dilumpuhkan dan langsung diangkut ke Mapolda Kalteng. Nampak wajah-wajah tegang para wanita malam kala pemeriksaan berlanbgsung.
Berbagai alasan pun dilontarkan mereka, ada yang mengaku mengkonsumsi obat batuk dan sakit kepala, ada pula sambil memperlihatkan resep dokter. Namun secara keseluruhan tidak ada kendala dalam kegiatan tersebut. Usai dipastikan terindikasi narkotika, seluruhnya dibawa ke BNNP dan dilakukan pendataan.
Sementara itu, siang harinya tidak hanya tempat hiburan malam (THM), tim gabungan Badan Narkotika Nasional (BNN)Provinsi Kalteng bersama Polda Kalteng melakukan tes urine door to door. Tim operasi bersih tanpa narkoba (Bersinar) tersebut menyasar kos-kosan di Kota Palangka Raya.
Kegiatan tes urine door to door tersebut dilaksanakan di Jalan Tilung XIII, Jalan Tilung V, dan Jalan Damang Leman. Penghuni kos kooperatif kepada petugas dan Mau mengikuti tes urine. Namun hasil tes urine masih menunggu selesai pemeriksaan petugas. (daq/vin)