SAMPIT | PANGKALANBUN | PALANGKA | KOTAWARINGIN | METROPOLIS | BARITO | GUMAS | DPRD SERUYAN

SAMPIT

Rabu, 03 Januari 2018 12:08
ASTAGA!!! Tahun Baruan Korbankan Pelayanan Rumah Sakit, Dokter Cuti Berjamaah
DIKRITIK LAGI: Pelayanan RSUD dr Murjani Sampit kembali dikritik karena sejumlah pelayanan terganggu akhir tahun 2017. (FOTO: USAY NOR RAHMAD/RADAR SAMPIT)

SAMPIT – Pergantian tahun 2017 ke 2018 diwarnai kekecewaan sebagian masyarakat Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim). Pelayanan kesehatan di RSUD dr Murjani Sampit tak maksimal karena sejumlah poli yang tutup dan baru buka 2 Januari 2018. Publik menuding aparatur pemerintah mengorbankan rakyat hanya untuk merayakan tahun baru.

Kekecewaan publik dilampiaskan di media sosial. Facebook menjadi wadah warga mengecam buruknya pelayanan akhir tahun di rumah sakit terbesar di Kotim itu. Foto surat edaran tentang kebijakan libur Natal dan Tahun Baru yang diunggah warganet, dikritik keras. Cuti berjamaah tak seharusnya dilakukan pada pelayanan vital.

Sejumlah pengguna Facebook juga mengaku tak mendapat pelayanan maksimal. Andi Yanor, misalnya, mengungkap kejadian yang dialami keponakannya Minggu (31/12). Menurutnya, keponakannya sempat kejang-kejang di rumah sakit dan perlu dokter spesialis anak.

”Tapi, jawaban dokternya, libur menunggu dokter umum lagi di perjalanan. Wow! Luar biasa,” katanya.

Keluhan serupa juga disampaikan Nanang Adrianto. Menurutnya, istrinya yang sedang sakit dan dibawa ke RSUD Murjani, gagal menjalani rawat inap karena tak ada dokter. ”Akhirnya rawat jalan,” katanya.

Ketua Komunitas Beramian online orang Sampit (BooS) Zainuri melaporkan kejadian itu ke akun Facebook Gubernur Kalteng Sugianto Sabran dan Wakil Gubernur Habib Said Ismail. Dia mengharapkan ada solusi dari pemimpin Bumi Tambun Bungai tersebut agar tak terulang di kemudian hari.

”Kami terus terang, Yayasan BooS Peduli dan BooS sangat menyesalkan hal seperti itu. Apalagi baru saja putri seorang pengurus yayasan kami meninggal dunia karena mau dirujuk ke Palangka Raya, karena di Sampit tidak bisa menangani oleh dokternya tidak ada di tempat,” katanya.

Sementara itu, akun Facebook Febiani Ardita menilai, hal tersebut menjadi salah satu bukti Kotim sangat kekurangan dokter, terutama dokter spesialis. Mengenai kebijakan cuti, seharusnya bisa diatur agar tidak terjadi kekosongan. Meskipun cuti bersama, tetap harus ada dokter yang siaga.

Sekretaris Komisi III DPRD Kotim Hero Harapanno Mandouw mengkritik keras kebijakan ”cuti berjamaah” yang mengakibatkan pelayanan kesehatan terganggu. Masalah itu harus jadi perhatian serius Pemkab Kotim. Keterbatasan tenaga dokter di Kotim menjadi pekerjaan rumah terbesar yang harus diselesaikan tahun ini juga.

”Sejak awal kami sudah ingatkan agar pelayanan kesehatan tidak boleh terhenti, karena ini berkaitan dengan nyawa manusia,” kata politikus Partai Nasdem ini.

Hero mengaku terkejut dengan terbitnya surat edaran Nomor 2222/TU-3/825/DM/2017 tentang Pelayanan Pasien Selama Libur Natal dan Tahun Baru (lihat grafis). Surat yang kemudian jadi polemik itu merupakan catatan buruk bagi manajemen RSUD dr Murjani Sampit. 

”Ini kejadian buruk di akhir tahun 2017. Mestinya cuti diatur dengan baik, bukannya serta merta berbarengan seperti itu,” ujarnya.

Anggota Fraksi PAN Nasdem DPRD Kotim Dadang H Syamsu  mengecam  kebijakan cuti yang mengorbankan pelayanan medis tersebut. Pihaknya mendesak pimpinan DPRD Kotim memanggil manajemen rumah sakit. Apalagi persoalan di RSUD menyangkut pelayanan sudah sering terjadi.

”Ini sudah harus dibenahi dan duduk bersama. Saya desak agar DPRD secara kelembagaan melakukan pemanggilan kepada jajaran manajemen. Sebenarnya apa persoalan di internal mereka itu, karena masalahnya berkaitan terus dengan pelayanan kepada warga,” kata dia.

Dadang mengaku banyak menerima pengaduan terkait kebijakan pelayanan selama Natal dan Tahun Baru itu. ”Laporan ini semuanya keluhan. Mereka ingin berobat, tapi dokternya yang tidak ada,” katanya.

Sementara itu, Direktur RSUD Murjani Sampit Denny Muda P mengakui adanya kebijakan libur dalam surat edaran tersebut. Meski demikian, bukan berarti pelayanan medis kepada warga juga diliburkan.

”Kami tetap terima dan memberikan pelayanan kepada pasien. Misalnya, di poli anak, tetap dilayani dan dokternya juga dengan sistem on call,” kata Denny.

Menurut Denny, isu liar semakin berkembang mengenai masalah itu. Dia meminta semua pihak mencermati dan tak langsung percaya adanya kabar bahwa pelayanan di rumah sakit tak ada sama sekali selama menjelang tahun baru.

Denny mengaku tak bisa memantau langsung karena tidak berada di Sampit. Pasalnya, karena ada keluarganya yang meninggal dunia di luar daerah. ”Ya, nanti tunggu saya pulang kami jelaskan dan ceritakan. Terima kasih sudah mengonfirmasi untuk mengklarifikasi isu-isu yang berkembang terhadap RSUD Murjani,” kata Denny. (ang/ign)


BACA JUGA

Rabu, 09 September 2015 22:17

Dishub Diminta Tambah Traffic Light

<p><strong>PALANGKA RAYA</strong> &ndash; DPRD Kota Palangka Raya menilai sejauh…
Sitemap
  • HOME
  • HOT NEWS
  • NEWS UPDATE
  • KOLOM
  • RAGAM INFO
  • INSPIRASI
  • FEATURE
  • OLAHRAGA
  • EKONOMI
Find Us
Copyright © 2016 PT Duta Prokal Multimedia | Terverifikasi Dewan Pers