SAMPIT – Keluarga korban tragedi tahun 2001 di Kota Sampit, mendesak Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kotawaringin Timur (Kotim) memperbaiki makam massal yang lama terbengkalai. Makam yang terletak di Jalan Jenderal Sudirman Km 13,8 terancam hilang karena ditumbuhi semak belukar.
”Dulu pernah kami membersihkannya dengan menebas. Namun, sekarang sudah tiga bulan lebih berlalu. Di sana tidak ada tempat beristirahat, termasuk tempat berdoa. Bagaimana perasaan keluarga korban bencana itu melihat makan saat ini?” kata Somat, warga Jalan Ki Hajar Dewantara, Kecamatan Baamang, Senin (1/1).
Somat mengaku telah mengunjungi makam itu bersama keluarganya. Dia sakit hati melihat makam itu tak terawat. Jalan masuk pemakaman itu hampir tak terlihat lagi karena ditumbuhi ilalang.
”Semakin lama bisa hilang makam itu. Jalan saja dulu kami pernah berjuang minta sumbangan sana-sini, tapi tak dapat sepenuhnya. Uang yang kami miliki juga tak seberapa untuk membangun jalan dan tempat berdoa yang layak,” ucapnya.
Menanggapi masalah tersebut, Kasi Sarana Prasarana dan Ultilitas Umum Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (Disperkim) Saut Pardosi mengatakan, pihaknya akan berupaya maksimal untuk membantu dan merawat makam tersebut.
”Tentu akan kami perjuangkan. Makam itu memang harus dirawat. Nanti kami harapkan bisa bersama masyarakat ke lokasi pemakaman jika ada bantuan nantinya. Tetapi, untuk saat ini masih awal tahun dan belum bisa memastikan bisa atau tidaknya,” tandasnya. (mir/ign)