PANGKALAN BUN – Kesadaran masyarakat Pangkalan Bun, Kotawaringin Barat dalam menjaga kebersihan perlu ditingkatkan, terutama dalam hal mengelola sampah. Pasalnya masih ada warga yang sembarangan membuang sampah tidak pada tempatnya.
Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kobar pada tahun 2018 ini mengaku akan lebih fokus kepada pemberdayaan berbasis masyarakat agar lebih meningkatkan kesadaran dalam mengelola sampah di lingkungannya masing-masing.
Kepala Bidang Pengelolaan Sampah dan Bahan Berbahaya Beracun (B3) DLH Kobar Robiannor mengatakan, sasaran pertama kegiatan pihaknya yakni bantaran Sungai Arut, pada Sabtu (6/1) lusa. Selanjutnya, pengecatan Kampung Sega akan dilanjutkan ke Kelurahan Raja, sekitar empat RT yang akan menjadi Kampung warna-warni ini.
”Tujuannya tidak lain, untuk memberikan kesan yang rapi, bersih dan berwarna, sehingga masyarakat segan untuk membuang sampah di bantaran Sungai Arut,” ujar Robi, kepada Radar Pangkalan Bun, Kamis (4/1).
Robi meneruskan, fokus lainnya yakni akan membangun Tempat Pengelolaan Sampah (TPS) berbasisreduce, reuse, recycle (3R) pada setiap Kecamatan. Harapannya nanti, kebersihan tidak hanya di Kota Pangkalan Bun, namun juga di setiap kecamatan.
”Jadi nanti yang mengelola adalah kelompok swadaya masyarakat, untuk mengelola sampah itu agar bisa di manfaatkan dan dijual kembali,” tukasnya.
Dijelaskannya, konsep TPS 3R nantinya bekerja sama dengan pihak perusahaan sekitar untuk membantu pengangkutan sampah. Sedangkan kegiatan yang ada di TPS tersebut adalah pemilahan sampah, pencacahan, dan kegiatan ekonomi.
”Untuk tingkat RT juga ada TPS, dengan harapan masing-masing RT dapat mengelola sampah tersebut,” jelasnya.
Ditambahkannya, khusus di bantaran Sungai Arut, setiap sampah akan diletakkan di depan gang dan akan diambil oleh petugas kebersihan. Selain itu masing-masing RT akan diberdayakan untuk mengelola sampah, agar tidak ada lagi yang membuang sampah ke sungai.
”Jika kesadaran masyarakat tumbuh, manfaatnya banyak, sampah bisa terkendali, beban pasukan kuning berkurang, dan kota menjadi bersih,” tukasnya.
Ia menyesalkan, di sepanjang Jalan Pangeran Antasari, Pangkalan Bun, yang merupakan pusat perbelanjaan banyak ditemui pemilik ruko dan warung membuang sampah di bahu jalan. Sehingga terkesan tidak enak dipandang serta menimbulkan bau tak sedap.
“Jadi saran saya, masing-masing ruko menyiapkan bak sampah sendiri, tidak perlu besar, agar sampah tidak berceceran dan menumpuk di jalan. Nanti pasti diambil oleh petugas kok,” pungkasnya. (jok/oes)