SAMPIT | PANGKALANBUN | PALANGKA | KOTAWARINGIN | METROPOLIS | BARITO | GUMAS | DPRD SERUYAN

METROPOLIS

Rabu, 17 Januari 2018 19:31
ASTAGA! Banjir Melanda, Sedangkan Bantuan PBS Minim
RAPAT KOORDINASI: Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur menggelar rapat koordinasi lintas instansi di Aula Kantor Pemkab, Selasa (16/1).(DESI WULANDARI/RADAR SAMPIT)

SAMPIT— Perusahaan Besar Swasta (PBS) yang berinvestasi di Kotawaringin Timur diminta tanggap membantu desa di sekitarnya yang terkena bencana banjir. Sayangnya, hingga saat ini hanya sedikit dari PBS yang membantu warga yang kesusahan karena banjir.

Sekda Kotim Halikinnor meminta setiap perusahaan untuk aktif memberikan bantuan kepada masyarakat di sekitar perusahaan yang terdampak banjir. Sebab, hal ini merupakan salah satu tanggung jawab sosial yang harus dilakukan perusahaan terhadap desa di sekitar perusahaan.

”Saya minta PBS dapat membantu meringankan beban masyarakat yang desanya terdampak banjir. Di antaranya ada beberapa akses jalan yang terputus, bahkan mereka juga belum dapat melakukan aktivitas bekerja sehingga perlu bantuan untuk kebutuhan bahan pokok,” jelas Halikin, Selasa (16/1).

Penanganan bencana seperti saat ini memang perlu kerja sama dari lintas sektor, termasuk PBS. Jika tidak, maka akan semakin memperparah kondisi masyarakat yang terdampak banjir. Untuk itu perlu adanya penanganan cepat yang dilakukan saat ini.

Adapun tujuh kecamatan yang terdampak banjir di antaranya; Tualan Hulu, Parenggean, Kotabesi, Cempaga Hulu, Mentaya Hulu, Bukit Santuai, dan Antang Kalang.

Camat Cempaga Hulu Ubaidillah menyampaikan, dari beberapa perusahaan yang berinvestasi di wilayahnya baru ada satu perusahaan yang memberikan bantuan kepada masyarakat. Sedangkan yang lainnya masih belum ada memberikan bantuan, hingga saat ini pihaknya masih melakukan koordinasi dan mengharapkan seluruh perusahaan dapat membantu masyarakat yang sedang terdampak banjir.

”Untuk Desa Tumbang Koling saat ini kondisinya sudah surut, masyarakat sudah dapat beraktivitas. Sedangkan dua desa yang masih menjadi perhatian terputus akses jalannya yakni Desa Sungai Ubar Mandiri dan Desa Pantai Harapan,” terangnya.

Salah seorang warga Desa Sungai Ubar Mandiri Yanti menjelaskan, bahwa akses jalan ke desa mereka terputus. Saat ini, tidak dapat ke luar desa sebab jalan ke luar desa terkepung banjir. Sebagian ada yang nekat menerobos banjir, sehingga kendaraan mereka mogok terendam air.

”Saya saja untuk ke luar desa harus membayar biaya angkut gerobak motor Rp 10.000, desa terkepung oleh banjir sehingga akses jalan terputus,” pungkasnya. (dc/oes)


BACA JUGA

Rabu, 09 September 2015 00:45

Uji Kebohongan, Tim Hukum Ujang Dukung Uji Forensik

<p>&nbsp;PALANGKA RAYA - Tim Kuasa Hukum Ujang-Jawawi menyatakan penetapan hasil musyawarah…
Sitemap
  • HOME
  • HOT NEWS
  • NEWS UPDATE
  • KOLOM
  • RAGAM INFO
  • INSPIRASI
  • FEATURE
  • OLAHRAGA
  • EKONOMI
Find Us
Copyright © 2016 PT Duta Prokal Multimedia | Terverifikasi Dewan Pers