PANGKALAN BANTENG – Setelah masalah pemadaman listrik di wilayah Kotawaringin Lama rampung, kini giliran Kecamatan Pangkalan Banteng dan Pangkalan Lada yang mengalami byar pet. Namun , pihak PLN berdalih bahwa pemadaman tersebut bukan pemadaman yang terencana, atau akibat kurangnya pasokan daya listrik.
Pemadaman terjadi akibat masalah teknis, bahkan PLN mengaku mengalami sedikit kesulitan untuk mengetahui titik lokasi penyebab padamnya aliran listrik di dua wilayah tersebut.
Kepala PLN Kantor Pelayanan Pangkalan Banteng, Endang menuturkan bahwa pemadaman yang terjadi pada Jumat (26/1) malam dan berlanjut pada Sabtu (27/1) siang, bukan karena masalah kurangnya daya listrik. Namun karena dugaan rusaknya isolator di jaringan kabel tegangan menengah.
”Info dari lapangan, dugaan kami ada kerusakan pada bagian isolator di tiang listrik jaringan tegangan menengah (kabel tiga) itu, atau isolator yang berdekatan dengan trafo,”ungkapnya, Sabtu (27/1) siang.
Menurut Endang, untuk mencari sumber kerusakan itu harus dilakukan pemeriksaan satu persatu di titik lokasi, yang biasanya rawan mengalami kerusakan. Kerusakan itu biasanya sering terjadi akibat sambaran petir.
”Kalau tersambar petir dan rusak parah hingga hancur atau pecah masih mudah mencarinya. Namun dengan kondisi seperti ini, kuat dugaan kalau isolator hanya retak hingga akhirnya listrik bocor dan mengenai tiang. Lokasi yang sering tersambar petir berada di kawasan Pangkalan Lada SP 1 dan SP 3,”paparnya.
Akibat kerusakan yang tidak tampak secara kasat mata itu, maka lanjut Endang, akan mengganggu sistem kerja kelistrikan, dimana alat pemutus otomatis (cut out) akan aktif bila ada indikasi kebocoran listrik semacam itu.
”Sepertinya ini gangguan permanen, kalau yang kemarin masih mampu bertahan hingga 12 jam. Tapi yang hari ini , alat cut out langsung memutus aliran listrik setiap 20 menit ketika aliran listrik baru sampai di kawasan SP 4 Natai Kerbau (Pangkalan Banteng),”terangnya.
Endang juga menjelaskan, kemampuan daya listrik untuk memasok dua wilayah tersebut tidak mengalami kekurangan. Bahkan pihak PLN kini tengah memroses pembangunan PLTD di Dusun Sebukat, Desa Pangkalan Banteng. Daya yang dihasilkan dari PLTD tersebut mencapai 2,5 Megawatt. Dan estimasinya, masuk ke sistem pada bulan Maret 2018.
”Pembangunan masih berjalan, ada sedikit hambatan untuk progres relokasi mesin dari Pagatan, Kalsel yang terkendala putusnya jembatan di Rungau Raya, Kecamatan Danau Seluluk, Seruyan,”pungkasnya. (sla/gus)