SAMPIT | PANGKALANBUN | PALANGKA | KOTAWARINGIN | METROPOLIS | BARITO | GUMAS | DPRD SERUYAN

SAMPIT

Senin, 05 Februari 2018 17:40
Juragan Sawit Dibakar, Asisten Dibacok
DIBAKAR: Anggota Polres Kotawaringin Timur mengevakuasi mayat Himawan Barnarda Chandra yang sudah tidak utuh lagi setelah dibakar oleh pembunuh misterius di tengah kebun kelapa sawit, Desa Bukit Batu, Kecamatan Cempaga Hulu, Kabupaten Kotawaringin Timur, Minggu (4/2).(POLRES KOTIM FOR RADAR SAMPIT)

SAMPIT – Dua mayat ditemukan di tengah perkebunan buah kelapa sawit, Desa Bukit Batu Kecamatan Cempaga Hulu, Kabupaten Kotawaringin Timur, Minggu (4/2) pagi. Himawan Barnarda Chandra (48) dan Sumiati (33) diduga adalah korban pembunuhan berencana.

Himawan selaku pengusaha perkebunan kelapa sawit ditemukan tewas dalam keadaan hangus terbakar di dalam mobil pikap warna putih bernopol B 9792 GAC yang ditumpanginya. Sedangkan Sumiati salah seorang asisten Himawan  ditemukan tewas di parit kebun kelapa sawit yang tidak jauh jenazah Himawan. 

Menurut pantauan Radar Sampit di tempat kejadian perkara (TKP), satu unit mobil rusak berat setelah dilalap api. Di dalam kabin depan terdapat mayat Himawan yang tubuhnya sudah jadi arang.

Di sekitar lokasi kejadian juga terdapat bekas ceceran darah. Diduga berasal dari bekas luka Sumiati. Suamiati ditemukan tewas di parit dengan luka akibat sabetan senjata tajam di bagian leher kanan.  

Informasi yang dihimpun Radar Sampit, Himawan dan Sumiati bepergian dari Desa Bukit Batu menuju Sampit lantaran ingin mengambil sejumlah uang di salah satu bank. Saat Himawan dan Sumiati selesai mengambil sejumlah uang tersebut, mereka kembali ke kebun sawit di Desa Bukit Batu.  

Saat memasuki poros jalan perkebunan buah kelapa sawit di Desa Bukit Batu, Himawan dan asistenya Sumiati diarahkan oleh seseorang menuju ke tempat kejadian perkara.  

”Saat kedua korban sampai di tempat kejadian perkara, kemudian para pelaku yang masih belum diketahui itupun langsung melukai Himawan dan membakarnya beserta dengan mobil pikap yang ia kemudikan itu tadi. Sedangkan Sumiati sempat memberikan perlawan hingga para pelaku melukai dirinya,” ungkap sumber Radar Sampit.

Setelah terluka, Sumiati melarikan diri menuju arah berlawanan dari mobil pikap yang terbakar. Sumiati menceburkan dirinya di saluran air yang kedalamannya mencapai 1,5 meter. Nahas, Sumiati pun tewas di saluran air tersebut lantaran mengalami pendarahan akibat luka senjata tajam.

”Saat itu, posisi korban dalam keadaan telungkup. Diduga kuat, lantaran mengalami pendarahan dan dirinya pun tak terselamatkan saat dilukai oleh para pelaku,” ucap sumber Radar Sampit.

Sementara itu Kapolres Kotim AKBP Muchtar Supiandi Siregar mengungkapkan, kedua korban ditemukan Minggu (4/1) pagi. Keduanya diduga tewas dibunuh.  Sebelumnya, pihak keluarga korban sempat panik lantaran Sumiati tak kunjung pulang pada Sabtu (3/1) petang. Pihak keluarga juga sempat menghubungi Kepolisian Sektor (Polsek) Cempaga dan Pos Polisi Pelantaran untuk melaporkan hilangnya Sumiati.  

”Dari pengakuan ibu korban, dari pukul 16.00 WIB mencari-cari karena anaknya yang tak kunjung pulang,” ungkap Muchtar Supiandi Siregar saat di Pos Polisi Pelantaran, Minggu (4/1).  

Lebih lanjut Siregar menjelaskan, polisi menemukan kedua korban yakni Himawan dan Sumiati pada Minggu pagi. ”Kedua korban ini habis mengambil uang gajian di Kota Sampit. Sedangkan hubungannya, antara bos dan anak buah,” bebernya.

Polres Kotim pun masih melakukan penyelidikan untuk mengungkap pelaku pembunuhan tersebut. Sedangkan dari barang bukti, polisi tidak menemukan satu pun uang yang terbakar maupun yang tidak terbakar.  

”Saat ini, kami masih melakukan penyelidikan, dan kami juga belum tahu persis motif pembunuhannya. Yang pasti, kami akan melakukan penyelidikan lebih lanjut. Sedangkan dari barang bukti yang kami dapat, hanya terdapat satu unit pikap warna putih yang sudah hangus terbakar. Dan barang bukti lainnya, terdapat barang dari kedua korban. Dan uang gaji yang sebelum mereka ambil, saat ini belum kita temukan,” tandas Muchtar Supiandi Siregar.  

Kasus pembunuhan ini menyisakan duka mendalam bagi pihak keluarga. Terutama bagi sang adik kandung, Didit. Saat melihat jenazah kakaknya yang masih dibungkus kantong jenazah di kamar jenazah RSUD dr Murjani Sampit, Minggu (4/1) siang, pria berusia 34 tahun itu nampak bersedih. Mata sipitnya memerah. Tatapannya kosong. Kantung matanya menonjol karena membengkak.

Didit mengetahui kakaknya tewas setelah dihubungi oleh keluarganya yang berada di Malang, Jawa Timur. Seketika dia syok dan bersedih. Ia kemudian bergegas memesan tiket pesawat dari Jakarta dengan tujuan Sampit.

”Saya baru dapat kabar dari keluarga yang ada di Malang, Jawa Timur. Ada juga dari pihak perkebunan yang menghubungi. Setelah itu saya langsung terbang menggunakan pesawat dari Jakarta ke sini (RSUD Murjani). Saya benar-benar terpukul mengetahui kabar tersebut,” ujarnya dengan tatapan mata sayu dan air mata yang nyaris menetes.

Berdasarkan pantauan Radar Sampit yang berada di kamar jenazah, dua mayat korban pembunuhan itu tiba di RSUD Minggu sekira pukul 11:15 WIB. Beberapa petugas rumah sakit nampak sibuk menurunkan dua mayat yang terbungkus kantong berwarna oranye dari dalam mobil jenazah, lalu memasukkannya ke dalam kamar mayat.

Sementara itu, pembukaan kantong jenazah dan otopsi mayat masih menunggu keputusan dari pihak kepolisian. Selain itu, Didit juga mengatakan bahwa otopsi masih menunggu persetujuan keluarga besarnya.

”Masih belum tahu, bagaimana ini ke depannya. Soal otopsi dan sebagainya, saya masih menunggu keluarga yang ada di Jawa Timur. Yang jelas, saya ingin peristiwa ini benar-benar clear,” tambahnya.

Sementara itu, kepala kamar jenazah Kastro belum berani membuka kantung mayat untuk membungkus kedua jenazah.

”Saya masih belum berani membuka kantung mayatnya. Masih menunggu instruksi dari pihak kepolisian. Yang jelas, bau mayatnya sudah mulai tercium. Semoga saja urusannya cepat selesai. Karena saya minim istirahat setelah menangani beberapa mayat korban kecelakaan lalu lintas di Pundu tadi subuh (kemarin),” tegasnya. (ron/rm-85/yit)


BACA JUGA

Rabu, 09 September 2015 22:17

Dishub Diminta Tambah Traffic Light

<p><strong>PALANGKA RAYA</strong> &ndash; DPRD Kota Palangka Raya menilai sejauh…
Sitemap
  • HOME
  • HOT NEWS
  • NEWS UPDATE
  • KOLOM
  • RAGAM INFO
  • INSPIRASI
  • FEATURE
  • OLAHRAGA
  • EKONOMI
Find Us
Copyright © 2016 PT Duta Prokal Multimedia | Terverifikasi Dewan Pers