PANGKALAN BUN - Sampah-sampah plastik sejenis paralon, ember, dan baskom ternyata bisa diolah menjadi batako. Seperti yang dilakukan Ahmad Samsul Arifin di Desa Pasir Panjang yang mampu mencetak 10 ribu batako per hari.
“Kami bisa sampai 10 ribu cetak batako per hari,” ujar Direktur Bank Sampah TPA Baru Translik, Desa Pasir Panjang, Ahmad Samsul Arifin, Selasa (6/2) kepada Radar Pangkalan Bun.
Untuk mencetak 10 ribu batako, memerlukan 5 ton sampah per hari, ditambah pasir serta semen dengan takaran 1 banding 1. Proses pembuatan sampah dipilah yang keras dan sedang, setelah itu dicacah dan dikomposisikan dengan campuran beton. Sampah yang diolah berupa paralon dan barang yang banyak mengandung kalsium. Dia berharap ada pihak yang mengambil batako ini, sehingga bisa mengurangi sampah di Kabupaten Kobar.
Sementara itu Bupati Kobar Hj Nurhidayah mengacungkan jempol atas inovasi Samsul di bidang lingkungan.
“Bahkan di Banten, Bekasi dan Bali sekarang itu untuk campuran pengaspalan menggunakan bahan plastik, tapi ini perlu kajian daya rekatnya seperti apa. Kalau itu memang bagus, bisa untuk mengurangi sampah plastik,” tandasnya. (jok/yit)