PALANGKA RAYA – Plt Sekda Kalimantan Tengah (Kalteng) Fahrizal Firti mengingatkan pemerintah kabupaten dan kota lebih memerhatikan keberadaan rumah adat yang ada di daerahnya masing-masing.
Ia menyebutkan, tidak sedikit pembangunan rumah adat yang menggunakan anggaran masing-masing daerah, sehingga wajib untuk dirawat sebaik mungkin. Seperti halnya rumah adat yang ada di komplek pameran Temanggung Tilung Kota Palangka Raya.
“Kondisinya sekarang ini, jelas Fahrizal, banyak dari rumah adat yang mengalami kerusakan. Jangan sampai, kondisi ini menjadi pemandangan yang kurang baik bagi para wisatawan,” katanya.
Kalteng, katanya, harus mampu menunjukan dan menampilkan budaya yang dimiliki sebagai salah satu aset wisata. Namun, tidak dirawatnya rumah-rumah adat ini, tentu menjadi perhatian bersama untuk dapat segera dilakukan pembenahan.
“Saya mengingatkan, kepada kabupaten dan kota untuk dapat merawat rumah adat yang ada. Pemerintah juga diharapkan untuk dapat mengalokasikan anggaran untuk pemeliharaannya setiap tahun,” ucapnya.
Rumah adat yang dibangun dapat juga menjadi salah satu objek wisata. Namun, apabila kondisinya masih mengalami kerusakan, tentu tidak akan layak jual untuk bidang wisata dan budaya. Karena itu, pemerintah setempat untuk dapat memelihara, menata, dan menjaga asetnya ini dengan sebaik mungkin.
Fahrizal melanjutkan, pemerintah sekarang ini sangat konsen dalam mengembangkan pariwisata. Sehingga dukungan pemerintah kabupaten dan kota sangat penting. Pemerintah provinsi mendorong, apa yang menjadi aset dan itu layak untuk dijadikan objek wisata, untuk dapat terpelihara sebaik mungkin.
“Rumah adat itu perlu kita jaga, karena tidak hanya dilihat dari sisi pariwisatanya, tapi juga aset berharga. Jadi penanganan dari pemerintah, kita harapkan bisa dilakukan,” pungkasnya. (sho/fm)