PANGKALAN BUN - Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) telah menganggarkan dana untuk perawatan dan pemeliharaan monumen penerjunan pertama di Palagan Sambi, yakni pesawat C-74 Dakota RI-002 di kawasan Bundaran Pancasila, Pangkalan Bun.
Kemarin, petugas mulai melakukan pemeliharaan dengan memoles pesawat agar menjadi lebih cantik kembali, dengan cara membersihkan lumut-lumut yang menempel pada badan pesawat. Selain itu mengecat warna pesawat agar terlihat cerah kembali.
Bupati Kobar Hj Nurhidayah mengatakan, anggaran untuk biaya perawatan monumen sudah masuk pada tahun 2018, dan saat ini sudah mulai direalisasikan, petugas sudah melakukan pembersihan dan pengecetan badan pesawat.
“Sudah kita anggarkan dan sekarang sudah mulai dikerjakan pengecatan pesawat,” ujarnya, Rabu (14/2) kepada Radar Pangkalan Bun.
Pada tahap awal, perawatan hanya akan melakukan pengerjaan pengecetan pada badan pesawat, yang selanjutnya baru akan dilaksanakan perbaikan di lingkungan seluruh monumen, sambil menunggu anggaran perawatan selajutnya.
“Kita cat terlebih dahulu, paling tidak untuk mengembalikan keindahannya. Setelah itu kita benahi lingkungannya dengan melakukan penanaman tanaman hiasan cantik,” tambahnya.
Nurhidayah menegaskan, Pemkab Kobar serius dan peduli terhadap situs-situs bersejarah yang ada di Kabupaten Kobar, khususnya kepada pesawat C-74 Dakota RI-002 Palagan Sambi yang merupakan pesawat asli, yang kini dalam pengelolaannya diserahkan kepada Dinas Pariwisata dan Dinas Lingkungan Hidup Kobar.
“Kita terus upayakan perawatsn secara maksimal, pengelolaannya pun kita serahkan kepada dua dinas sekaligus,” tandasnya.
Perlu diketahui, pesawat C-74 Dakota RI-002 memiliki sejarah tersendiri bagi masyarakat Kobar. Pada masa perang mempertahankan kemerdekaan, pesawat ini digunakan untuk penerjunan pertama bagi 13 orang Pasukan Gerak Tjepat (PGT) TNI AU, dengan misi untuk menyebarkan kabar kepada masyarakat di Kalimantan, bahwa Indonesia telah merdeka sejak 17 Agustus tahun 1945.
Atas perjuangan para PGN TNI AU ini lah, yang menjadi awal mula dibentuknya pasukan elit TNI Angkatan Udara yang saat ini lebih dikenal dengan sebutan Kopaskhas AU. Sebanyak 13 PGT TNI AU, dulunya diterjunkan di Desa Sambi, Kecamatan Arut Utara, pada 17 Oktober 1947. (jok/gus)