KOTAWARINGIN LAMA – Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 1 Kotawaringin Lama (Kolam) Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) yang terletak di jalan Pangkalan Muntai Kilometer 2 Kolam, saat ini kekurangan guru Bahasa Indonesia, Matematika, Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) dan Seni Budaya. Sejumlah warga dan orang tua wali siswa berharap kepada Dinas Dikbud Kobar, agar segera menempatkan guru mata pelajaran yang kurang tersebut.
Muchlis, salah seoarang warga yang juga alumni SMPN 1 Kolam mengatakan, tidak ada jalan lain untuk meningkatkan mutu pendidikan di sekolah ini, serta melengkapi serana prasarananya, termasuk melengkapi gurunya.
”Guru yang kurang ini adalah guru mata pelajaran yang masuk ujian nasional. Jadi sangat vital sekali, apalagi sekolah ini sekolah tertua untuk tingkat SMP Negeri di Kotawaringin Lama,” timpal Ujang, warga lain menambahkan.
SMP yang di dirikan tahun 1984 ini hingga sekarang telah menampung 2.158 pelajar dan sebagai para para alumninya sudah banyak yang berhasil seperti menjadi ASN, TNI, Polri, dokter, guru, dosen, bahkan Bupati Kobar Hj Nurhidayah pernah menuntut ilmu di SMPN 1 Kolam ini.
Muhammad Yunus, selaku Kepala SMPN 1 Kolam membenarkan kalau Bupati Kobar pernah bersekolah di sekolah tersebut. ”Berdasarkan data murid, ibu bupati pernah bersekolah di sini dari kelas VII hingga kelas VIII, kemudian beliau pindah ke salah satu sekolah di Pangkalan Bun,” paparnya, Rabu (14/2).
Mengenai kekurang guru tambah Yunus, pihaknya sudah sering menyampaikan ke dinas terkait dan terakhir masalah ini juga diutarakan kepada Komisi A DPRD Kobar yang baru-baru ini melakukan reses ke sekolah itu.
”Saat ini untuk guru Bahasa Indonesia dipegang guru titipan dan guru honorer, kita berharap guru titipan ini bisa didefenitifkan di SMPN 1 Kolam,” harap Yunus.
Dikatakan Yunus juga, sekolah yang berdiri di atas tanah seluas 25.200 meter persegi itu kekurangan fasilitas, seperti adanya ruangan kelas dan laboratorium IPA yang rusak berat. Termasuk kantor yang rusak ringan, serta kebutuhan jaringan internet dan komputer untuk mendukung pelaksanaan Ujian Nasional berbasis Komputer (UNBK).
Kebutuhan fasilitas lain juga yang sangat diharapkan sekolah ini adalah rumah dinas (Rumdis) karena sejak di dirikan 34 tahun silam hingga sekarang, belum memiliki Rumdis baik untuk kepala sekolah, guru atau pun penjaga sekolah.
”Yang ada sekarang satu buah asrama (barak) guru empat pintu yang boleh dikatakan tidak layak, selain ukurannya sangat sempit empat meter kali tujuh meter per ruang, yang juga ruangannya tidak memiliki kamar,”pungkas Yunus, sembari berharap Pemkab Kobar memproiritaskan pembangunan di SMPN 1 Kolam.(gst/gus)