PANGKALAN BUN – Musim panas atau musim kemarau belum sepenuhnya melanda wilayah Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar). Namun, peristiwa kebakaran lahan yang dapat menyebabkan bencana kabut asap, makin marak terjadi dalam seminggu terakhir. Jumat (16/2) kemarin, tim satuan tugas (satgas) Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) setempat kembali berjibaku menjinakkan api yang membakar lahan di tiga titik yang berbeda.
Dandim 1014/Pangkalan Bun, Letkol Inf Wisnu Kurniawan menyampaikan, pada hari Jumat (16/2) kemarin, terjadi tiga titik kebakaran lahan di wilayah Desa Natai Baru dan Kelurahan Madurejo (belakang SMPN 2 Arsel), serta di Kelurahan Candi, Kecamatan Kumai. Diakuinya, hal ini membuat konsentrasi tim Satgas Karhutla Kobar terpecah.
”Kita bagi rata semua pada setiap titik dan turunkan Tim Satgas gabungan untuk mengatasi kebakaran lahan,” ujarnya kepada Radar Pangkalan Bun.
Wisnu melanjutkan, untuk titik api yang berada di Kelurahan Candi dan belakang SMPN 2 Arsel merupakan lokasi yang dekat pemukiman rumah penduduk. Di setiap lokasi itu dikerahkan sekitar 30 personel gabungan yang terdiri dari TNI-Polri, BPBD Kobar, Damkar Kobar, Manggala Agni dan masyarakat sekitar.
”Kendala saat ini di lapangan adalah peralatan yang cukup terbatas, karena lokasi titik api juga banyak. Namun masih dapat diatasi dengan alat seadanya,” tambah Wisnu.
Pihaknya pun belum mengetahui secara pasti berapa ke seluruhan lahan yang terbakar pada tiga titik tersebut. Pasalnya hingga sore hari keamrin, Tim Satgas Karhutla Kobar masih melakukan pemadaman dan pendinginan terhadap lahan yang terbakar, agar tidak meluas dan membesar.
”Yang pasti kita selalu siap siaga untuk melakukan pemadaman lahan kapan pun, agar kejadian tahun 2015 lalu tidak terulang kembali. Terlebih penanganan kita tidak hanya di Kabupaten Kobar, melainkan juga di wilayah Kabupaten Sukamara dan Lamandau,” pungkas Wisnu.
Sebelumnya, Satgas Karhutla Kobar ini juga melakukan pemadaman di lima titik kebakaran lahan, antara lain empat titik di wilayah Kecamatan Arut Selatan, dan satu titik masuk di wilayah Kecamatan Balai Riam, Kabupaten Sukamara, pada Rabu (14/2) lalu. (jok/gus)