KOTAWARINGIN LAMA -Anak sapi jantan milik Buran (37), warga RT 04 Kelurahan Kotawaringin Hilir (Kohil) Kecamatan Kotawaringin Lama (Kolam) yang baru berusia 10 hari, terpaksa harus menjadi santapan seekor ular piton.
Dituturkan Buran, dirinya memiliki ternak sapi sebanyak tujuh ekor termasuk anak sapi yang baru dilahirkan itu. Sapi-sapinya itu dipeliharanya di tepian Sungai Lamandau atau biasa yang disebut warga setempat teluk Punjung, sekitar tiga kilometer dari pemukiman penduduk Kohil.
Menurutnya, anak sapi yang malang tersebut mulai hilang pada pada hari Minggu (11/2) lalu, dan baru ditemukan pada Kamis (15/2) sore. Namun, anak sapi yang dicarinya selama lima hari tersebut ditemukan sudah membusuk di dalam perut seekor ular Piton, yang dia temukan tidak jauh dari kandang sapinya.
”Kamis sore kemarin saat saya seperti biasa ke kandang sapi, mencium aroma bau busuk dan pikiran saya sudah pasti aroma tersebut dari bangkai anak sapi saya. Namun setelah saya telusuri saya dapati bangkai seekor ular sawak (Piton) yang mati dengan perut membesar,” cerita Buran, Jumat (16/2), kemarin.
Saat ulat itu ditemukan sudah tewas, ternyata kepalanya terputus seperti bekas ditebas menggunakan senjata tajam. Menurut Buran, pemotongan leher ular itu, karena dirinya diceritai warga lain, bahwa ular itu bisa pura-pura mati saja karena kekenyangan, sehingga tidak bisa bergerak. Dan setelah makannya membusuk ular itu akan pergi.
”Tapi saya yakin ular itu sudah mati dan tercium aroma busuk dan posisinya pun tidak bergerak dari saat saya temukan sebelumnya,” tegas Buran sambil mengikhlaskan anak sapinya tersebut.(gst/gus)