PANGKALAN LADA-Desa Pandu Senjaya yang berada di wilayah Kecamatan Pangkalan Banteng mulai mengerjakan pembentukan desa pemekaran baru. Anggaran pembentukan desa persiapan (desa pemekaran) juga sudah masuk dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes) setempat tahun 2018.
Pejabat Kepala Desa Pandu Senjaya, Roomhendi Mustafa menjelaskan bahwa anggaran yang dikucurkan untuk pembentukan desa persiapan tersebut mencapai Rp 400 juta. Dan saat ini proses pembukaan lahan untuk pembangunan fasilitas umum sudah mulai dilakukan.
Wilayah desa persiapan tersebut rencananya akan meliputi kawasan barat desa induk (pandu Senjaya) mulai dari tikungan Sentayut yang berbatasan dengan Kadipi Atas, hingga sungai yang berada di dekat kantor BPP Pangkalan Lada.
”Batas alamnya, ada jembatan dan aliran sungai kecil di sana dan ada jembatan, nanti ditarik sampai ke lahan usaha warga,”katanya, Selasa (6/3) kemarin.
Roomhendi melanjutkan, desa persiapan yang direncanakan akan berjalan selama dua tahun sebelum benar-benar terpisah dari desa induk itu, akan mencakup empat Rukun Warga dengan 1300 kepala keluarga di dalamnya.
”Sudah ada 1300 KK, itu sudah cukup banyak. Karena syarat pemekaran desa itu sekitar 300 KK saja. Saat ini di Pandu Senjaya ada sekitar 4000 KK, jadi sudah sangat layak untuk dimekarkan,”terangnya.
Roomhendi menambahkan, selama dua tahun masa desa persiapan itu, maka segala kebutuhan calon desa pemekaran akan tetap dipenuhi oleh desa induk. Selanjutnya setelah dilakukan evaluasi maka akan diputuskan apakah layak dimekarkan atau tidak.
”Untuk nama desanya sudah kita ajukan dengan nama Pandu Senjaya Barat. Namun dari pihak Pemkab diminta evaluasi lagi agar dibuat nama desa dengan suku kata. Itu agar lebih mudah dalam penyebutan dan pendataan. Dan terkait nama itu nanti akan diputuskan setelah ada musyawarah lagi dengan para tokoh,”pungkasnya. (sla/gus)