PALANGKA RAYA - Perayaan Hari Pers Nasional (HPN) tingkat provinsi di Buntok, Kabupaten Barito Selatan tak lama lagi digelar dan dilangsungkan. Guna memberikan motivasi ratusan wartawan yang hadir dikegiatan itu.Tokoh adat sekaligus Ketua Dewan Adat Dayak (DAD) Kalimantan Tengah, Agustiar Sabran memastikan akan hadir dalam perayaan tersebut.
Kepastian itu didapat setelah Penanggung Jawab Kegiatan HPN tahun 2018, dan juga Ketua PWI Kalteng, Sutransyah bersama pengurus PWI lain menemui Agustiar Sabran, Rabu (7/3).
Pada kesempatan itu, Agustiar menilai wartawan mempunyai tanggung jawab besar dalam menjaga kondusifitas daerah. Melalui pemberitaan sehingga wartawan mampu membuat opini masyarakat. Karena itu, wartawan harus profesional dan bertanggung jawab dalam menjalankan tugas. Jangan sampai justru menjadi provokator, sehingga membuat kegaduhan.
“Insya Allah saya hadir. Selamat Hari Pers Nasional. Saya hanya berpesan, wartawan tetap profesional dan bertanggung jawab, menayangkan sebuah berita. Saya ingin memberikan motivasi ratusan wartawan yang akan hadir di kegiatan tersebut,” tutur Agustiar.
Lebih lanjut, Agustiar meminta wartawan menyajikan pemberitaan sesuai dengan fakta dan kenyataan. Jangan menambah opini dalam pemberitaan. Hal itu karena wartawan merupakan agen dalam memerangi pemberitaan hoaks. Apalagi hoaks berpotensi menimbulkan kegaduhan.
Tulisan wartawan, jelas Agustiar, berperan untuk memerangi hoaks. Itu kalau wartawan, bekerja dengan profesional dan bertanggung jawab. Wartawan yang mengedepankan fakta dalam sebuah kejadian. Jangan menjadi seorang wartawan yang justru menjadi penyebar dan penulis berita hoaks.
“Hoaks musuh kita bersama. Kita harus perangi. Wartawan punya tugas berat memerangi hoaks. Jadilah wartawan yang mampu memberikan edukasi kepada masyarakat. Kita ingin pemberitaan yang disajikan mendidik masyarakat, supaya cerdas,” kata Agustiar.
Agustiar menambahkan akan memasuki tahun pemilu. Bahkan di Kalteng, akan dilaksanakan pemilihan kepala daerah (Pilkada) di 10 kabupaten dan satu kota. Peran wartawan dalam pesta demokrasi, sangat besar. Hal itu untuk menjaga keharmonisan masyarakat, meski berbeda pilihan dalam pesta demokrasi.
“Wartawan hendaknya menyajikan berita yang menyejukkan, tidak provokatif, jangan menyentuh isu suku, agama, ras, dan antargolongan (sara). Itu berbahaya untuk kondusifitas daerah,” pungkas Agustiar.
Menanggapi hal itu, Penanggung Jawab Kegiatan HPN tahun 2018, Sutransyah menjelaskan apa yang disampaikan memang sudah menjadi kode etik jurnalistik dalam menyajikan pemberitaan. Terkait kegiatan HPN merupakan agenda tahunan yang dilaksanakan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI). Tidak hanya tingkat nasional, untuk Kalteng, setiap tahun digelar untuk tingkat provinsi.
“Biasanya pelaksanaan secara bergantian di kabupaten/kota. Tahun 2018, Buntok, Kabupaten Barito Selatan. Tahun depan, sudah ada tiga daerah yang menyatakan kesiapan yaitu Kotawaringin Barat, Barito Utara dan Palangka Raya. Intinya wartawan PWI Kalteng siap untuk hal tersebut,” pungkasnya. (daq/vin)