MUARA TEWEH – Masyarakat di Jalan Sengaji Hilir RT 8, Muara Teweh Kabupaten Barito Utara (Batara), subuh sekitar pukul 04.30 WIB dibuat geger dengan kebakaran yang terjadi di wilayah setempat, Kamis (8/3). Api saat itu dengan cepat membesar melahap sebanyak tiga buah rumah, lima buah warung atau kios milik warga.
Hal ini sontak membuat kepanikan warga yang rumahnya berada di sekitar lokasi kebakaran. Mereka mengeluarkan barang-barang berharga dari rumahnya. Api baru bisa dipadamkan oleh pihak pemadam kebakaran sekitar pukul 06.30 WIB, dengan menurunkan sebanyak empat unit mobil pemadam, dibantu satu unit mobil pemadam BPBD, Water Cannon milik kepolisian dan masyarakat setempat. Kejadian ini selang satu hari saja, dengan peristiwa kebakaran yang terjadi di Kelurahan Jingah, Kecamatan Teweh Baru, Selasa (6/3).
Tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut, namun kerugian ditaksir mencapai satu miliar rupiah lebih.
Informasi dihimpun wartawan dari masyarakat bernama Kaharudin, bahwa saat dirinya hendak melaksanakan shalat subuh, ia mendengar ada suara ledakan yang diduga berasal dari warung nasi kuning mama Samsu yang berada di depan rumah Suwandi.
“Tidak lama kemudian api dengan cepat membesar dan menjalar ke samping kiri dan kanan bangunan yang ada di sekitarnya,” terangnya, Kamis (8/3).
Sementara itu, Kapolsek Polsek Teweh Tengah, AKP Nandi membenarkan tentang kejadian tersebut. Api bermula dari kios tempat berjualan nasi kuning Mama Samsu.
“Kasus kebakaran ini telah kita tangani oleh pihak kepolisian. Saat ini lokasi kebakaran sudah dipasang garis polisi, guna penyelidikan lebih lanjut,” ujar AKP Nadi Sik.
Adapun identitas korban yang rumah atau kiosnya terbakar dalam peristiwa tersebut yakni Isah, H Sasi, H Asrdinor, H Suwandi, Mama Samsu, Khusairi, Lukman dan H Said.
Sementara itu, Plt Kepala Dinas Sosial dan PMD Batara, Everedy Noor yang dikonfirmasi wartawan melalui telpon mengatakan, sehubung dengan musibah kebakaran ini pihaknya membuka posko, baik untuk musibah yang terjadi di Jalan Sengaji Hilir maupun di Kelurahan Jingah.
“Posko ini setidaknya dibuka selama tiga hari, sambil melihat situasi dan kondisi. Sehingga apabila ada pihak yang ingin memberikan bantuan kepada para korban, ada pihak yang mengkoordinirnya,” tandasnya. (viv/vin)
