SAMPIT | PANGKALANBUN | PALANGKA | KOTAWARINGIN | METROPOLIS | BARITO | GUMAS | DPRD SERUYAN

SAMPIT

Selasa, 13 Maret 2018 15:50
Ratusan Warga Geruduk Dua Perkebunan

Perusahaan Akomodir Tuntutan Warga

KONDUSIF: Aksi pemortalan di lahan PT Nusantara Sawit Perdana (NSP) di Desa Kandan, Kecamatan Kotabesi.(RADO/RADAR SAMPIT)

SAMPIT – Konflik lahan di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) kembali memanas. Ratusan warga mendatangi dua perkebunan di dua lokasi berbeda, Senin (12/3). Mereka memaksa memortal jalan untuk menghentikan aktivitas perusahaan. Hal itu membuat Kapolres Kotim AKBP Muchtar S Siregar turun tangan meredam suasana.

Di Kecamatan Cempaga, warga yang mengaku dari sejumlah desa di wilayah itu, ramai-ramai mendatangi areal perkebunan PT TASK. Mereka sempat ingin memasang Hinting Pali. Namun, aksi itu batal setelah aparat Polres Kotim datang ke lokasi.

Warga menuntut ganti rugi lahan dan realisasi plasma yang mereka anggap belum terealisasi. Namun, setelah masing-masing pihak bertemu, mereka sepakat menunggu proses tindak lanjut dari perusahaan.

Muchtar yang berusaha menenangkan warga mengatakan, pihaknya tidak ingin masyarakat melakukan tindakan yang merugikan diri sendiri. Meski demikian, dia yakin masyarakat taat pada aturan.

Menurut Muchtar, kedatangan mereka ke lokasi sesuai tugas mereka menjaga situasi agar aman dan kondusif. ”Kami wajib melayani masyarakat. Sesuai prosedur, kami menjaga situasi agar aman,” ujarnya.

Perwakilan manajemen PT TASK III Arif Nasution berjanji akan menyampaikan usulan dari masyarakat. Mengenai tuntutan ganti rugi lahan, apabila belum ada realisasi, pihaknya siap mengganti rugi. Begitu juga dengan plasma. Dalam waktu dekat ini akan mengonsultasikan ke manajemen.

”Usulan dari masyarakat itu akan kami konsultasikan dulu dengan manajemen,” ujar Arif saat di lokasi aksi.

Sementara itu, di Kecamatan Kotabesi, ratusan warga dari beberapa desa yang tergabung dalam Kelompok Tani Dayak Misik memortal areal perusahaan PT Nusantara Sawit Persada (NSP). Aksi itu dijaga ketat anggota Polres Kotim. Mereka menuntut agar perusahaan memberikan plasma kepada warga.

Kapolres Kotim melalui Kabag Ops AKP Boni Ariefianto di lokasi kegiatan mengatakan, pihaknya mengantisipasi hal yang tidak diinginkan, terutama yang merugikan masyarakat. Setelah warga memortal jalan, akhirnya disepakati perusahaan dan Kelompok Tani Dayak Misik melakukan mediasi di aula Kecamatan Kotabesi.

”Hasil mediasi nanti yang akan jadi keputusan dan langkah berikutnya. Untuk situasi berlangsung kondusif. Kami menjaga situasi agar jangan sampai dimanfaatkan oknum yang tidak bertanggung jawab dan mengatasnamakan dirinya sebagai Kelompok Tani Dayak Misik,” kata Boni.

Situasi di lapangan berlangsung aman dan kondusif. Pengamanan dari Polres Kotim yang mengerahkan ratusan anggotanya disertai pengamanan perusahaan setempat, membuat situasi bisa diredam. (ang/ign)

 

 


BACA JUGA

Rabu, 09 September 2015 22:17

Dishub Diminta Tambah Traffic Light

<p><strong>PALANGKA RAYA</strong> &ndash; DPRD Kota Palangka Raya menilai sejauh…
Sitemap
  • HOME
  • HOT NEWS
  • NEWS UPDATE
  • KOLOM
  • RAGAM INFO
  • INSPIRASI
  • FEATURE
  • OLAHRAGA
  • EKONOMI
Find Us
Copyright © 2016 PT Duta Prokal Multimedia | Terverifikasi Dewan Pers