SAMPIT | PANGKALANBUN | PALANGKA | KOTAWARINGIN | METROPOLIS | BARITO | GUMAS | DPRD SERUYAN

SAMPIT

Rabu, 14 Maret 2018 12:26
Telusuri Jalan Becek 1 Km, Ada yang Sambil Gendong Bayi

Perjuangan Guru Seranau demi Mencerdaskan Anak Bangsa

BERJUANG: Kepala SDN 5 Mentaya Seberang Kecamatan Seranau berjuang melewati jalan becek dan licin sepanjang 1 km untuk menuju sekolahan.(IST/RADAR SAMPIT)

PAHLAWAN  tanpa jasa pantas disandang guru dan Kepala SDN 5 Mentaya Seberang, Kecamatan Seranau, Kotim. Setiap musim penghujan mereka harus berjuang menempuh jarak satu kilometer menuju lokasi mengajar dengan kondisi jalan yang becek dan licin.

ARIFIN, Sampit

Hujan sejak senja hingga menjelang dini hari, membuat raut wajah Jumawal, Kepala SDN 5 Mentaya Seberang tidak bersemangat. Di benaknya selalu terbayang jalan becek dan licin sepanjang satu kilometer menuju ke sekolah tempat dia mendidik generasi harapan bangsa. Meskipun sempat terbesit tidak turun ke sekolah. Demi anak didiknya, dia ikhlas tetap berangkat.

Jumawal tidak sendirian melintas di jalan yang memprihatinkan. Ada lima guru SDN 5 Mentaya Seberang lainnya, yang wajib melewati jalan itu. Meteka tak punya pilihan. Ironisnya, ada seorang guru menggendong bayi ikut melewati jalan rusak itu. Dia terpaksa membawa anaknya serta, karena suaminya juga bekerja.

”Saya yang ikut prihatin, ada seorang guru di SDN 5 Mentaya Seberang ketika berangkat mengajar terpaksa gendong bayi melewati jalan becek dan licin. Khawatir saja, kalau salah injakan kaki, bisa terpeleset dan jatuh, kemudian bayinya ikut terjatuh. Nah, itu bagaimana?” kata Jumawal.

Lima guru SDN 5 Mentaya Seberang itu tidak menggunakan kendaraan roda dua. Mereka berjalan kaki sepanjang 1 km. Untuk memudahkan perjalanan, mereka tidak menggunakan sepatu kerja, melainkan sepatu bot. Setelah sampai ke sekolah, baru mereka menggantinya dengan sepatu kerja.

”Kalau guru terpaksa jalan kaki, sedangkan saya tetap menggunakan sepeda motor. Ya, mau bagaimana lagi? Jarak rumah saya dengan jalan itu sangat jauh. Rutinitas mengajar ketika musim penghujan, ya seperti itu. Harus melewati jalan rusak, becek, dan licin,” kata Jumawal dengan nada sedih.

Kerusakan jalan poros Kecamatan Seranau menuju SDN 5 Mentaya Seberang dimulai dari simpang 4 jalan poros sepanjang 1 km menuju sekolahan. Jalan poros tersebut merupakan jurusan Cempaka Mulia Timur Kecamatan Cempaga ke Desa Bapinang Kecamatan Pulau Hanaut.

”Kalau siswa kami, ada yang menggunakan sepeda dan ada juga jalan kaki. Tapi, rata-rata mereka jalan kaki karena tempat tinggal tidak terlalu jauh dari sekolahan,” ujarnya.

Upaya sekolah, menurut Jumawal, sudah dilakukan dengan cara mengusulkan agar jalan poros kecamatan itu setidaknya disemenisasi. Akan tetapi, berdasarkan informasi, kata dia, jalan poros kecamatan itu akan dibangun melalui anggaran multiyears sebesar Rp 200 miliar selama 4 tahun.

”Informasi yang saya dengar, jalan poros  Kecamatan Seranau yang rencana tembus dari Desa Cempaga Mulia Timur ke Desa Bapinang itu sudah dianggarkan Rp 200 miliar. Sistem multiyears selama 4 tahun. Dan informasinya, tahun ini sekitar Rp 76 miliar siap dikucurkan,” tuturnya.

Kerusakan jalan poros tersebut sudah diketahui Wakil Bupati Kotim HM Taufiq Mukri. Taufiq menegaskan, perbaikan sudah diprogramkan dan tinggal menunggu pencairan dana.

”Kondisi jalan becek dan licin sudah saya laporkan langsung ke Wakil Bupati Kotim melalui whatsapp (WA). Beliau menanggapi, hal tersebut sudah diprogramkan dan sudah menjadi perhatian pimpinan (bupati). Kami berharap mudah-mudahan saja ini secepatnya ditanggapi,” pungkasnya. (***/ign)

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 


BACA JUGA

Rabu, 09 September 2015 22:17

Dishub Diminta Tambah Traffic Light

<p><strong>PALANGKA RAYA</strong> &ndash; DPRD Kota Palangka Raya menilai sejauh…
Sitemap
  • HOME
  • HOT NEWS
  • NEWS UPDATE
  • KOLOM
  • RAGAM INFO
  • INSPIRASI
  • FEATURE
  • OLAHRAGA
  • EKONOMI
Find Us
Copyright © 2016 PT Duta Prokal Multimedia | Terverifikasi Dewan Pers