PANGKALAN BUN– Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika ( BMKG) Stasiun Meteorologi (Stamet) Iskandar Pangkalan Bun menyebutkan, bulan Maret ini merupakan puncak musim hujan di kawasan Kotawaringin Barat dan sekitarnya.
Kondisi itu diperkirakan akan terjadi hingga April mendatang dan akan merambah kawasan yang berdekatan seperti Kabupaten Lamandau dan Sukamara.
”Wilayah Kobar dan sekitarnya berada pada puncak musim hujan. Jadi curah hujan tertinggi selama setahun ada pada bulan Maret ini,” ungkap Prakirawan BMKG Pangkalan Bun, Eko Yulianto, Sabtu (24/3).
Ia menambahkan hujan berintensitas lebat akan turun disertai angin kencang dan tak jarang akan muncul petir menjelang hujan turun. “Karakter cuaca biasanya pagi cerah, siang atau sore pertumbuhan awanya sangat cepat (mendung) dan berlanjut turun hujan dengan intensitas sedang hingga lebat serta di beberapa lokasi terjadi angin kencang,” katanya.
Angin yang terjadi pada umumnya bergerak secara horizontal dengan kecepatan cukup tinggi antara 10-20 knot (18-36 km/jam). Itu terjadi lantaran adanya perbedaan tekanan udara dan suhu permukaan tanah.
“Tipe angin kencang yang terjadi memang beragam, tapi umumnya gerakan horizontal. Angin ini biasanya muncul menyusul adanya awan cumulonimbus yang hitam pekat,” tuturnya.
Sementara itu, Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika ( BMKG) Stasiun Meteorologi (Stamet) Iskandar Pangkalan Bun, Lukman Sholeh menambahkan tingginya curah hujan di beberapa lokasi memang meningkatkan potensi banjir dari luapan sungai.
Namun, ia juga mengatakan bahwa pihaknya selalu berkoordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) untuk memberikan informasi kondisi cuaca terkini.
”Dari awal musim hujan lalu kami update data setiap hari dan akan selalu muncul di website BMKG Pangkalan Bun. Potensi kondisi ekstrem terus diamati agar bisa dikurangi dampaknya,” katanya.
Lukman pun mengimbau kepada masyarakat di Kobar dan sekitarnya, agar meningkatkan kewaspadaan selama puncak musim hujan.
”Hal sederhana sebagai langkah pencegahan bisa dilakukan, misalnya memeriksa saluran air, memeriksa cabang pohon yang terlalu rimbun yang dikhawatirkan jika tertiup angin bisa patah, atau memeriksa pohon tua yang mulai keropos yang rawan roboh,” ujarnya. (sla/fm)