SAMPIT - Empat kecamatan di Kotawaringin Timur belum mengambil jatah beras sejahtera (rastra) sejak Januari 2018. Kecamatan tersebut adalah Bukit Santuai, Tualan Hulu, Mentaya Hulu, dan Telawang.
Kepala Seksi Pelayanan Publik Perum Badan Urusan Logistik Sub Divisi Regional Sampit Wanto mengatakan, kecamatan-kecamatan terkendala dana pendistribusian ke desa-desa. Sebab, tugas Bulog hanya mendistribusikan sampai ke titik distribusi kecamatan. Ada sejumlah kecamatan yang memang langsung disalurkan ke desa atau kelurahannya, seperti Mentawa Baru Ketapang, Baamang, Mentaya Hilir Utara, dan Teluk Sampit.
Dalam proses penyaluran ini, Bulog tidak memungut bayaran beras rastra ini. Pihaknya juga enggan berkomentar lebih jauh bila masih ada warga penerima manfaat yang masih diminta bayaran oleh sejumlah oknum pihak aparatur desa maupun kecamatan.
”Tugas kami hanya menyalurkan sampai titik distribusi dan kecamatan, kalau warga yang diminta bayar seperti yang terjadi di wilayah Selatan Kotim kami tidak tahu,” kata Wanto, Senin (26/3).
Kendati demikian Wanto mengaku Bulog terus mendorong pihak kecamatan untuk menyalurkan bantuan sosial ini. Hingga saat ini, sudah dua kali penyaluran yakni Januari- Februari dan Maret-April. Sudah sekitar 60 persen yang tersalurkan dari rencana penyaluran Bulog sampai dengan April.
Kotawaringin Timur mendapatkan jatah rastra sebanyak 211.260 kilogram. Jumlah ini dibagikan kepada 21.125 keluarga penerima manfaat yang tersebar di 17 kecamayan di Kotim. Masing-masing keluarga penerima manfaat akan mendapat 10 kilogram.
”Dalam tim koordinasi penyaluran rastra ini fungsi pengawasan kami hanya sebatas mengawasi kualitas dan kualitas beras. Tidak sampai ke warga penerima,” pungkasnya. (oes/yit)