PANGKALAN BUN - Demi menyejahterakan petani dan peternak di tingkat bawah, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kotawaringin Barat (Kobar) terus menggenjot program integrasi sawit sapi pada tingkat petani dan peternak.
Bupati Kobar Hj Nurhidayah menuturkan, integrasi sawit sapi tidak hanya dilaksanakan oleh perusahaan sawit berskala besar, namun petani sawit kecil pun bisa melakukan program tersebut tentunya dengan dukungan Pemkab Kobar.
”Beberapa waktu lalu para peternak sapi di Pangkalan Lada saat panen pedet (anak sapi) dari program inseminasi (kawin suntik), dan sudah mulai terlihat hasilnya,” ujarnya, Selasa (27/3) kepada Radar Pangkalan Bun.
Nurhidayah menjelaskan, program inseminasi buatan tersebut yang beberapa waktu lalu disuntik, dan kini sapi tersebut bunting kembali. Pemkab Kobar akan terus mendampingi para peternak agar program integrasi sawit sapi terus berjalan pada petani dan peternak di tingkat bawah.
”Jadi selama ini yang terlihat hanya acara seremoni, akhirnya terwujudkan bahwa program integrasi sawit-sapi sangat menguntungkan bagi peternak dan petani kecil,” imbuhnya.
Sebagaimana diketahui, di Kabupaten Kobar sejak tahun 2009 telah dikembangkan program Integrasi Sawit-Sapi. Kepala Dinas Tanaman Pangan, Holikultura dan Perkebunan Kabupaten Kobar Kamaludin mengatakan, dalam dua tahun terakhir program integrasi sawit-sapi di Kobar memang cukup bagus. Bahkan hal ini juga mulai meluas dan dilirik sejumlah perusahaan perkebunan kelapa sawit di Kobar. Pengembangan program integrasi sawit sapi ini juga bertujuan mewujudkan swasembada daging di Kabupaten Kobar.
”Integrasi sawit-sapi terus kita lanjutkan hingga saat ini, ditambah dukungan dari pemerintah pusat untuk program ini membuat kami tambah semangat. Perkebunan sawit kami tidak hanya menghasilkan crude palm oil (CPO) saja. Tapi juga bisa dikembangkan dengan yang lain, salah satunya integrasi sawit-sapi,” pungkasnya. (jok/gus)